Sumber: Xinhua | Editor: Khomarul Hidayat
Terletak lebih dari 200 juta mil dari Bumi, Bennu adalah asteroid bertabur batu besar berbentuk seperti gasing berputar dan setinggi Empire State Building di New York City.
Asteroid mengandung bahan dari tata surya awal dan mungkin mengandung prekursor molekuler untuk kehidupan dan lautan Bumi, menurut NASA.
Menurut NASA, Bennu berpotensi mengancam Bumi di akhir abad mendatang, dengan peluang 1 dari 2.700 berdampak pada Bumi.
Sampel dari Bennu dapat membantu para ilmuwan memahami tidak hanya lebih banyak tentang asteroid yang dapat berdampak pada Bumi tetapi juga tentang bagaimana planet terbentuk dan kehidupan dimulai.
OSIRIS-REx diluncurkan pada 8 September 2016 dan tiba di dekat Bennu pada 3 Desember 2018.
Sejak tiba di Bennu, pesawat ruang angkasa dan kameranya telah mengumpulkan dan mengirim kembali data dan gambar untuk membantu tim mempelajari lebih lanjut tentang komposisi asteroid dan memetakan lokasi pendaratan potensial terbaik untuk mengumpulkan sampel.
"Bennu hampir seperti batu Rosetta di luar sana, dan ini menceritakan sejarah Bumi dan tata surya kita selama miliaran tahun terakhir," kata Thomas Zurbuchen, pejabat di Direktorat Misi Sains NASA.