Sumber: VnExpress International,Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Zhang Yong dan istrinya, Shu Ping, membuka restoran hotpot kecil dengan hanya empat meja di China. Sekarang, keduanya mengendalikan jaringan restoran hotpot global bernama Haidilao dan masuk jajaran orang terkaya di Singapura.
Bagi para pencinta hidangan China, Haidilao tentu sudah sangat akrab di telinga. Restoran hotpot ini pun sangat populer di Indonesia.
Siapa sangka, restoran yang terkenal cukup mewah ini bermula dari sebuah kedai kecil di kota Jianyang, Sichuan, China, sekitar 31 tahun yang lalu.
Baca Juga: Dari 50 Orang Terkaya Indonesia, Negara Bisa Raup Rp 81,56 Triliun Tiap Tahun
Sejarah Berdirinya Haidilao
Dilansir dari VnExpress International, sepasang suami istri, Zhang Yong dan Shu Ping, bersama dua rekannya, membuka restoran cikal bakal Haidilao pada tahun 1994 dengan modal kurang dari 10.000 yuan.
Zhang putus sekolah menengah atas untuk bekerja di pabrik traktor selama beberapa tahun sebelum akhirnya terjun ke dunia bisnis.
Zhang yang memiliki naluri bisnis sangat kuat, langsung mengambil peran sebagai manajer umum dan memasang target kepemilikan aset hingga 150.000 yuan dalam waktu lima tahun.
"Saya bersumpah kalau gagal, saya akan memberi mereka kompensasi. Jumlah itu sangat besar untuk sekelompok anak muda berusia dua puluhan seperti kami, jadi mereka semua agak terkejut," ungkap Zhang dalam wawancara dengan The Economic Newspaper tahun 2011.
Saat memulai bisnis restoran hotpot, Zhang bahkan mengakui bahwa dirinya tidak tahu cara menyiapkan hotpot tradisional Sichuan.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya Korea Selatan: Dominasi Pewaris Samsung
Sukses Membangun Reputasi
Seiring berjalannya waktu, Haidilao mulai sukses membangun reputasi yang sangat baik. Menawarkan pelayanan yang inovatif menjadi kunci keberhasilan restoran ini.
Haidilao menawarkan pelayanan ekstra seperti memberikan plastik untuk melindungi ponsel, ikat rambut untuk pengunjung dengan rambut yang panjang, manikur gratis saat menunggu, tempat tidur bayi, photo booth, serta pertunjukan membuat mi tarik yang ikonik.
Zhang juga memberikan ruang bagi para karyawannya untuk berkreasi dan memberikan pendapat demi kemajuan restoran. Dirinya meyakini bahwa para karyawan lapangan adalah sosok yang paling mengerti kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: India Puncaki Daftar Miliarder Asing Terbanyak di AS 2025, Israel Kalah
Masuk Jajaran Orang Terkaya di Singapura
Pada tahun 2018, Haidilao resmi melantai di Bursa Efek Hong Kong setelah sukses mengumpulkan hampir US$ 1 miliar melalui penawaran umum perdana (IPO), yang membuat valuasi restoran tersebut mencapai sekitar US$ 12 miliar.
Zhang sempat menjadi pengusaha restoran terkaya di dunia saat itu. Zhang dan Shu kemudian menjadi warga negara Singapura pada tahun yang sama. Mereka sukses menjadi orang terkaya di Singapura pada tahun 2019 dan 2020 berdasarkan penghitungan Forbes.
Sayangnya, bisnis Haidilao nyaris runtuh pada tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Mereka sempat mengumumkan rencana untuk menutup atau menangguhkan 300 gerai dengan kinerja terburuk dan melaporkan kerugian sebesar 4,16 miliar yuan tahun itu.
Baca Juga: Perbandingan Orang Terkaya Indonesia, Malaysia, Singapura: Siapa yang Paling Kaya?
Zhang mengundurkan diri sebagai CEO pada tahun 2022 selama fase restrukturisasi. Dirinya menjabat sebagai ketua dan direktur eksekutif. Haidilao mulai bangkit tahun itu dengan mencatat laba sebesar 1,37 miliar yuan.
Pada tahun 2024, Bloomberg melaporkan bahwa Haidilao mengumumkan rencana untuk berekspansi di Amerika Serikat sebagai respons terhadap penurunan konsumsi di China.
Berdasarkan data Forbes per 18 Agustus 2025, Zhang ada di peringkat ketujuh dalam daftar orang terkaya di Singapura. Kekayaannya ada di angka US$ 5,5 miliar.
Haidilao kini memiliki hampir 1.400 gerai di seluruh daratan China dan lebih dari 100 gerai di luar negeri.
Tonton: QRIS Indonesia Dinilai Lebih Maju Dibanding Jepang, Ini Buktinya