Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tiga pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina dilakukan dengan persiapan matang.
Hal itu terlihat dengan kesiapan pasokan darah untuk yang terluka. Kondisi ini menunjukkan bahwa Rusia telah siap menginvasi Ukraina.
Pejabat AS yang berbicara secara anonim itu mengatakan, kekhawatiran AS bahwa Rusia menginvasi Ukraina semakin kuat dengan kesiapan ini. Sejauh ini, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar tertulis mengenai tudingan ini.
Baca Juga: Jenderal Senior AS Peringatkan Serangan Rusia ke Ukraina Akan Sangat Mengerikan
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa Barat belum merespons tuntutan keamanan utama Moskow, tetapi Putin mengatakan pihaknya siap untuk terus melanjutkan dialog, menawarkan beberapa harapan bahwa serangan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Putin telah berbicara dengan salah satu pimpinan NATO dalam panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah berminggu-minggu diam secara pribadi.
Dalam tuntutan itu, Putin mengatakan kepada Macron bahwa dia akan mempelajari tanggapan yang diberikan oleh Washington dan ANTO pekan ini sebelum memutuskan tindakan lebih lanjut.
Baca Juga: AS Kerahkan Lebih Banyak Pasukan ke Eropa, Begini Respons Putin
Sementara itu, pejabat AS mengatakan indikator seperti suplai darah sangat penting dalam menentukan apakah Moskow akan siap melakukan invasi.
Kendati demikian, salah seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan bahwa Putin dalam panggilan telepon dengan Macron telah menggarisbawahi bahwa Moskow tidak ingin situasi menjadi lebih buruk.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi militer Barat mengawasi dengan cermat saat Rusia memindahkan pasukan dan senjata ke Belarus untuk latihan.
Baca Juga: Rusia Kirim Sinyal Kuat: Kami Tidak Menginginkan Perang dengan Ukraina
Dia mengatakan NATO siap untuk meningkatkan kehadiran pasukannya di Eropa timur jika Rusia mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina, dan memperingatkan bahwa serangan Rusia dapat mengambil banyak bentuk termasuk serangan dunia maya, percobaan kudeta atau sabotase.
"Dari pihak NATO kami siap untuk terlibat dalam dialog politik. Tapi kami juga siap untuk menanggapi jika Rusia memilih konfrontasi konflik bersenjata," kata Stoltenberg di Brussel.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Amerika Serikat tetap fokus untuk melawan disinformasi Rusia, termasuk apa pun yang dapat digunakan sebagai dalih untuk menyerang Ukraina.