kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Selalu ingin sempurna demi menjaga mutu produk (4)


Sabtu, 07 Oktober 2017 / 09:05 WIB
Selalu ingin sempurna demi menjaga mutu produk (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Setiap miliarder, pasti memiliki sifat unik yang menjadi bekal kesuksesan dirinya. Seperti sifat perfeksionis Charles Cohen, miliarder properti dari Amerika Serikat (AS). Dalam segala hal, Cohen ingin serba sempurna. Hal ini wajar, karena sebagai pebisnis, dia berharap memberikan yang terbaik bagi konsumen. Tak jarang Cohen turun tangan sendiri soal desain. Selain itu, kepedulian terhadap bangunan bersejarah, menjadi nilai lebih cara pandang miliarder properti ini.

Kendati tidak banyak mengumbar kehidupan pribadinya di media, Charles Cohen miliarder pemilik kekayaan senilai US$ 3,3 miliar ini, rupanya juga menikmati gaya hidup kalangan atas. Dalam artikel architecturaldigest.com yang terbit 19 September 2017, Cohen mengungkap dirinya memiliki sebuah kapal pesiar yang dipakai berwisata keliling dunia bersama sang istri.

Aktifitas berlayar ini menjadi salah satu cara Cohen mencari ide untuk pengembangan bisnisnya. Sebab tak jarang Cohen merancang sendiri desain bangunan bagi bisnis real estat miliknya, sebagai "oleh-oleh" dari aksi berwisata.

Cohen memang kritis untuk urusan desain. Bahkan untuk pembuatan kapal pesiarnya saja, dia rela mempekerjakan seorang desainer asal Belanda Cor. D. Rover. Dari sang desainer, tercipta kapal pesiar bernama Seasense.

Rover berkisah, untuk mendesain Seasense, ia memerlukan waktu sedikitnya satu tahun, agar sesuai dengan keinginan sang miliarder. Sifat perfeksionis Cohen, tak dipungkiri menjadi salah satu kelebihannya, hingga bisa sukses seperti sekarang.

Pada tahun 2009, saat Cohen diwawancarai New York Times, dia bercerita bahwa kecintaannya dalam mendesain bangunan sudah dimulai sejak masih duduk di bangku sekolah.




TERBARU

[X]
×