kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selama April-Juni, laba Toyota Motor Corporation naik 19%


Sabtu, 04 Agustus 2018 / 13:30 WIB
Selama April-Juni, laba Toyota Motor Corporation naik 19%


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Toyota Motor Corporation mencatatkan kinerja ciamik di bulan April-Juni kemarin. Raksasa otomotif asal Jepang ini melaporkan kenaikan laba 19% di akhir periode Juni lalu.

Pencapaian ini melampaui perkiraan banyak analis terhadap kinerja perusahaan pabrikan mobil yang berpusat di Toyota, Aichi Jepang ini. Pertumbuhan laba tersebut berasal dari pertumbuhan penjualan di beberapa negara dan pengurangan biaya di negara Asia.

Mengutip Bloomberg, Jumat (3/8), laba operasional produsen mobil terbesar Jepang itu selama April hingga Juni 2018 mencapai 682,7 miliar yen atau US$ 6,1 miliar, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 574,3 miliar yen.

Reuters melaporkan, capaian ini merupakan kinerja terbaik perusahaan asal negeri Samurai ini dalam 2,5 tahun terakhir. Dus, realisasi laba operasional itu juga berada di atas rata-rata perkiraan tujuh analis yang dihimpun oleh Thomson Reuters, yakni 638,74 miliar.

Penjualan ritel kendaraan buatan Toyota naik 1% menjadi 2,6 juta unit. Kabar gembira juga datang dari penjualan mobil Camry. Dalam enam bulan pertama tahun ini, permintaan model baru Camry membantu penjualan di China naik hingga 5,4%. Begitu juga dengan penjualan di Thailand yang melonjak 26%.

Penjualan Toyota juga mengalami peningkatan di Amerika Utara. Di wilayah ini penjualan naik 3,2% akibat kenaikan permintaan truk pick-up, termasuk Tacoma dan Tundra.

Namun laba dari penjualan di wilayah ini mengalami penurunan hingga 29% akibat insentif penjualan di wilayah tersebut. Amerika Utara merupakan pasar regional terbesar Toyota.

Sementara penjualan mobil di wilayah Jepang sendiri mengalami penurunan 6,3%. Penurunan itu masih bisa tertolong akibat efisiensi yang dilakukan di wilayah Jepang. Termasuk juga bertambahnya jumlah kendaraan yang berhasil diekspor ke berbagai negara lain.

Hasilnya, meski penjualan di Jepang menurun, namun penjualan di wilayah ini mampu meningkatkan profitabilitas 24%. Toh, hingga akhir tahun nanti, produsen mobil Jepang ini memilih realistis.

Toyota masih mempertahankan proyeksi labanya tahun ini akan turun 4,2% menjadi 2,3 triliun. Proyeksi ini mengantisipasi menguatnya nilai tukar mata uang yen. 




TERBARU

[X]
×