Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Cadangan beras tersebut seharusnya digunakan oleh pekerja bantuan untuk memberi makan sekitar 3.000 orang yang terlantar.
Bukan cuma itu, Fortify Rights juga mengatakan militer telah menunda otorisasi perjalanan untuk pekerja bantuan internasional, memasang penghalang jalan, menghentikan kendaraan di pos pemeriksaan dan menyita pasokan bantuan. Semua tindakan tersebut praktis menimbulkan kurangnya sumber daya pokok, seperti air minum dan kebutuhan medis.
"Saat ini nyawa mereka dipertaruhkan dan seluruh penduduk Myanmar berada di bawah ancaman," kata Wolff.
Fortify Rights menilai pemerintah Thailand, India, China, dan Bangladesh harus segera memberi wewenang kepada badan-badan kemanusiaan untuk memberikan bantuan lintas batas kepada warga sipil Myanmar.
Pemerintah negara-negara tetangga juga diharapkan segera melarang penjualan senjata ke Myanmar, menjatuhkan sanksi yang ditargetkan pada anggota militer dan menolak akses mereka ke keuangan.