Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Kami hanya ingin memengaruhi ekonomi Hong Kong agar pemerintah tahu bahwa kami serius dengan tuntutan kami," kata seorang mahasiswa berusia 21 tahun bernama Lee, yang menghabiskan malam itu membuat bom molotov di City University.
Baca Juga: Hong Kong Membara, IHSG Hari Ini Parkir Di Zona Merah
"Setiap hari, di mana-mana, orang-orang terluka," tambahnya.
Ratusan pengunjuk rasa bertopeng, mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa, melemparkan batu dan batu bata selama aksi protes kemarin.
Sempat terjadi kekacauan sepanjang malam kemarin di mana ada bunyi ledakan, gumpalan asap, teriakan dan tembakan yang berkelanjutan di sejumlah wilayah Hong Kong. Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mengatakan 81 orang telah terluka sejak Senin, dan dua orang dalam kondisi kritis. Yang termuda berusia 10 bulan. Akan tetapi, penyebab cedera pada bayi tersebut tidak diketahui.
Baca Juga: Gara-gara demo, ajang penghargaan K-pop batal digelar di Hong Kong
Banyak sekolah dan universitas membatalkan kelas pada hari Rabu karena masalah keamanan setelah Kementerian Pendidikan mengumumkan bahwa orang tua dapat memutuskan apakah mereka akan mengirim anak-anak mereka ke sekolah dan mendesak mereka untuk tidak berpartisipasi dalam "kegiatan yang melanggar hukum".
Pada Selasa kemarin, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, aksi pengunjuk rasa yang berusaha melumpuhkan kota Hong Kong merupakan tindakan yang "sangat egois".