Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Senin (12/4/2021) akhirnya tampil di hadapan publik pertamanya dalam dua minggu. Kehadirannya itu membantah rumor liar tentang kesehatannya yang diklaim memburuk, dan bahkan soal kematiannya.
Dia dengan jujur menjawab pertanyaan tentang kesehatannya.
"Jika Anda ingin saya mati lebih awal, Anda harus berdoa lebih keras," katanya menyindir orang-orang yang menyebarkan desas-desus bahwa dia telah meninggal di Singapura.
Melansir The Straits Times, Duterte mengatakan dia sengaja menghindari tampil di depan umum selama dua minggu untuk mengolok-olok orang yang menyebarkan rumor mengenai dirinya.
"Saya jadi seperti anak kecil. Semakin Anda memprovokasi saya, semakin saya balas menggoda Anda," katanya.
Baca Juga: Kian panas menghadapi China, Filipina menggelar latihan militer bersama Amerika
Dia mengatakan dia berada di dalam Malacanang, kompleks luas yang menampung kantor dan kediaman presiden, sepanjang waktu.
Dia berkata bahwa dia bekerja di sana. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, dia juga melakukan jogging, mengendarai sepeda motor, dan bermain golf.
"Saya tidak melihat ada yang salah dengan mengendarai sepeda motor pada jam 2 pagi. Saya tidak mengambil waktu orang lain," katanya seperti yang dikutip The Straits Times.
Baca Juga: Konflik dengan China di Laut China Selatan, Filipina melunak pilih cara-cara damai
Duterte telah lama tidak terlihat oleh publik sehingga penampilannya yang hanya muncul di pidato mingguannya di televisi pada Senin malam sudah menjadi berita tersendiri.
Terakhir kali pemimpin berusia 76 tahun itu terlihat di depan umum adalah pada 29 Maret 2021. Pada saat itu, dia hadir untuk menerima pengiriman satu juta dosis vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan China, Sinovac.
Dia kemudian mengambil istirahat untuk Pekan Suci, perayaan Kristen menjelang Jumat Agung.
Dia diharapkan muncul kembali pada 7 April 2021 untuk menyampaikan pidato mingguannya di televisi. Tapi tiba-tiba jadwal itu dibatalkan menyusul laporan bahwa lebih dari 100 pengawalnya dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Manila kepada Beijing: Kedaulatan kami tidak dapat dinegosiasikan!
Pada hari yang sama, putrinya, Walikota Davao Sara Duterte-Carpio, membenarkan bahwa dia telah terbang ke Singapura sehari sebelumnya dengan putranya, seorang pengasuh dan seorang pengawal. Dia menolak untuk mengatakan mengapa dia melakukan perjalanan itu.
Hal itu memicu spekulasi bahwa Duterte sendiri mungkin berada di Singapura setelah menderita stroke ringan.
Baca Juga: Ratusan kapal China di Laut China Selatan, Filipina sebut bisa picu permusuhan
Foto-foto yang diklaim tentang ambulans udara yang diduga menerbangkannya ke Singapura muncul ke permukaan, dan tagar #nasaanangpangulo ("Di mana presiden?"). Tagar ini menjadi trending topik di media sosial.
Pada hari Sabtu, negara itu dipenuhi dengan rumor bahwa dia telah meninggal.
"Dia tidak sakit," kata juru bicara Duterte, Harry Roque, dalam jumpa pers pada hari Senin ketika ditanya apakah pemerintah berencana mengeluarkan "buletin medis" untuk menghilangkan spekulasi tentang kesehatan presiden.
Mantan senator Antonio Trillanes, salah satu pengkritik paling keras Duterte, mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa dia "tidak mempercayai" spekulasi bahwa Duterte sakit.
"Dia telah melakukan itu selama lima tahun terakhir. Dia akan menghilang, lalu mereka akan menyebarkan rumor mereka sendiri. Kemudian dia akan muncul seperti pahlawan penakluk," kata Trillanes.
"Dia narsisis," tambahnya. "Dia sangat membutuhkan perhatian."
Dengan lebih dari 876.000 infeksi dan sekitar 15.000 kematian, negara ini memiliki angka Covid-19 terburuk kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.