kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat hampir bebas Covid-19, kini Israel kewalahan hadapi varian Delta


Rabu, 14 Juli 2021 / 13:37 WIB
Sempat hampir bebas Covid-19, kini Israel kewalahan hadapi varian Delta
ILUSTRASI. Warga Israel berbelanja di pasar sebelum Israel akan memasuki penguncian nasional kedua di Ashdod, Israel, 18 September 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sejalan dengan itu, Ran Balicer, ketua panel ahli pemerintah tentang Covid-19, mengatakan, Israel rata-rata memiliki sekitar lima kasus virus yang parah dan satu kematian per hari dalam seminggu terakhir.

Padahal, sebelum varian Delta muncul, Israel sama sekali tidak mencatat satupun kematian terkait Covid-19 dalam dua minggu.

Memperhatikan dampak varian Delta, dia menyebutkan, panel menyarankan agar berhati-hati atas penghapusan pembatasan.

Beberapa penelitian menunjukkan, meskipun tinggi, efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech terhadap varian Delta lebih rendah dibanding strain virus corona lainnya.

Sebelum varian Delta masuk, Israel telah memperkirakan, 75% dari populasi perlu divaksinasi untuk mencapai herd immunity. Sekarang, estimasi ambang batasnya naik menjadi 80%.

Tugas Israel semakin berat setelah pada Juni lalu melaporkan, efektivitas vaksin Pfizer dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64%.

Varian Delta virus corona dipastikan akan menjadi tantangan pertama PM Bennett yang baru menjabat sekitar satu bulan.

Selanjutnya: Israel laporkan adanya penurunan efektivitas vaksin Covid-19 Pfizer




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×