kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Serangan AS di Laut China Selatan: 24 Perusahaan China masuk daftar hitam


Kamis, 27 Agustus 2020 / 07:26 WIB
Serangan AS di Laut China Selatan: 24 Perusahaan China masuk daftar hitam
ILUSTRASI. Kapal induk AS, USS Ronald Reagan (CVN 76) dan USS Nimitz (CVN 68) membentuk formasi saat latihan di Laut China Selatan. Foto dirilis 6 Juli 2020. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton)


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kapal perang AS telah melewati daerah itu untuk menegaskan kebebasan akses ke perairan internasional, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan.

Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Reuters bahwa pada Rabu (26/8/2020), China meluncurkan empat rudal balistik jarak menengah yang menghantam Laut China Selatan antara Pulau Hainan dan Kepulauan Paracel.

Pejabat itu menambahkan, penilaian sedang dilakukan untuk menentukan jenis rudal yang diluncurkan.

Baca Juga: Berlayar 18 hari, kapal serbu amfibi Tipe 075 China selesai uji coba perdana

South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong mengutip sumber yang dekat dengan militer China yang mengatakan bahwa China telah meluncurkan dua rudal, termasuk "pembunuh kapal induk", ke Laut China Selatan pada Rabu pagi dalam sebuah peringatan kepada AS.

China mengeluh bahwa Amerika Serikat telah mengirim pesawat pengintai U-2 ke zona larangan terbang di atas latihan militer tembakan langsung China pada hari Selasa.

Pentagon mengatakan penerbangan U-2 yang dilakukan di wilayah Indo-Pasifik masih dalam aturan dan regulasi internasional yang diterima yang mengatur penerbangan pesawat.

Baca Juga: China memprotes pesawat mata-mata AS yang sedang menonton latihan militernya

Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari pengumuman AS. Akan tetapi, pada bulan Juli, Beijing mengatakan tidak takut akan sanksi apa pun yang mungkin diberlakukan Amerika Serikat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×