kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Serangan Makin Intensif, Rusia Disebut Ingin Rebut Bakhmut pada 9 Mei 2023


Senin, 08 Mei 2023 / 07:58 WIB
Serangan Makin Intensif, Rusia Disebut Ingin Rebut Bakhmut pada 9 Mei 2023
ILUSTRASI. Rusia telah mengintensifkan pengeboman terhadap Bakhmut dengan harapan dapat merebutnya pada hari Selasa, 9 Mei 2023. REUTERS/Sofiia Gatilova


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KYIV. Seorang jenderal top Ukraina yang bertanggung jawab atas pertahanan kota Bakhmut yang terkepung pada Minggu (7/5/2023) malam mengatakan, Rusia telah mengintensifkan pengeboman terhadap wilayah tersebut dengan harapan dapat merebutnya pada hari Selasa, 9 Mei 2023. Terkait hal itu, jenderal tersebut bersumpah untuk melakukan segalanya untuk mencegahnya.

Mengutip Reuters, Hari Kemenangan di Rusia adalah 9 Mei. Ini merupakan salah satu hari libur umum yang paling diperingati di negara itu yang menandai ulang tahun kemenangan Rusia atas Nazi Jerman.

Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraina, mengatakan bahwa pasukan Rusia meningkatkan intensitas penembakan dengan senjata berat ke kota, dan mulai menggunakan peralatan yang lebih canggih dan menyusun kembali pasukan.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

"Hari ini, penting untuk membuat keputusan secepat mungkin dan memprediksi tindakan musuh," kata Syrskyi di saluran Telegramnya setelah melakukan kunjungan ke pasukan di sepanjang garis depan Bakhmut.

"Rusia masih berharap untuk merebut kota itu pada 9 Mei. Tugas kita adalah mencegahnya," tegasnya.

Baca Juga: Intelijen AS: Untuk Saat Ini Rusia Tidak Mungkin Menggunakan Senjata Nuklir

Pertempuran untuk kota, yang pernah menjadi rumah bagi 70.000 orang, memiliki kepentingan simbolis bagi kedua belah pihak, dengan Ukraina masih bertahan di beberapa bagian setelah lebih dari 10 bulan pertempuran sengit melawan pasukan reguler Rusia dan pasukan tentara bayaran Wagner.

Moskow melihat Bakhmut sebagai batu loncatan untuk menyerang kota-kota Ukraina lainnya. Kyiv telah mengatakan sebelumnya bahwa menjaga pertahanan Bakhmut memungkinkan militer untuk mempersiapkan serangan balasan yang diharapkan.

Baca Juga: Dmitry Medvedev Serukan Eliminasi Terhadap Zelensky Pasca Serangan Drone di Kremlin

Pada Minggu, Kepala pasukan Wagner Yevgeny Prigozhin tampaknya batal dengan rencananya untuk mundur dari Bakhmut. 

Sementara, Syrskyi mengatakan, meningkatnya pertempuran menunjukkan bahwa musuh tidak akan mengubah rencana mereka dan melakukan segala yang mungkin untuk mengendalikan Bakhmut dan melanjutkan tindakan ofensif.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×