kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Serangan udara Israel di Gaza tewaskan 20 orang


Selasa, 11 Mei 2021 / 07:21 WIB
Serangan udara Israel di Gaza tewaskan 20 orang
ILUSTRASI. Seorang pria Palestina berdoa ketika polisi Israel berkumpul selama bentrokan di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa. REUTERS/Ammar Awad


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/GAZA. Bentrokan yang disertai kekerasan di Yerusalem meningkat secara dramatis pada hari Senin (10/5/2021). Melansir Reuters, pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 20 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel yang diluncurkan setelah kelompok militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem.

Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata, peluncur roket, dan pos militer di Gaza setelah gerilyawan di sana melintasi apa yang disebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "garis merah" dengan menembaki daerah Yerusalem untuk pertama kalinya sejak perang 2014.

Tembakan roket dan serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam. Warga Palestina melaporkan ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai. Sesaat sebelum tengah malam waktu setempat, militer Israel mengatakan militan Palestina telah menembakkan sekitar 150 roket ke Israel, yang puluhan di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan misilnya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan serangan roket dari Gaza terhadap Israel harus dihentikan "segera". Dia mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan.

Baca Juga: Liga Arab adakan pertemuan mendadak untuk membahas nasib Palestina

Senin dimulai dengan konfrontasi dini hari di Masjid Al-Aqsa di jantung Kota Tua Yerusalem yang bertembok di kompleks yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci. Ini merupakan situs paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.

Reuters memberitakan, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel, yang menembakkan peluru karet, granat kejut dan gas air mata di kompleks tersebut. Polisi mengatakan 21 petugas terluka dalam pertempuran itu.

Baca Juga: Kecam Israel, Jokowi: Indonesia terus dukung perjuangan Palestina

Meningkatnya kekerasan terjadi saat Israel merayakan "Hari Yerusalem", menandai pendudukannya atas Yerusalem Timur dalam perang Arab-Israel tahun 1967.

Dalam upaya meredakan ketegangan, polisi mengubah rute pawai tradisional Hari Yerusalem, di mana ribuan pemuda Yahudi yang mengibarkan bendera Israel akan berjalan melalui Kota Tua dekat Gerbang Damaskus, yang merupakan titik nyala dalam beberapa pekan terakhir.

Tetapi meskipun masalah telah mereda pada tengah pagi, ada titik panas ketegangan lainnya, termasuk lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang terletak di utara Kota Tua. Di wilayah ini, sejumlah keluarga Palestina menghadapi penggusuran dari rumah-rumah yang diklaim oleh pemukim Yahudi dalam waktu yang lama. 

Baca Juga: Arab Saudi dan UEA mengutuk Israel atas bentrokan dengan warga Palestina di Al-Aqsa

Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, menuntut agar Israel segera menarik mundur anggota kepolisiannya dari Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah, Mereka menetapkan pukul 6 sore sebagai batas waktu penarikan pasukan.

Mengutip Reuters, Israel memandang semua wilayah Yerusalem sebagai ibukotanya, termasuk bagian timur yang dianeksasi setelah perang 1967. Tindakan ini belum mendapat pengakuan internasional. Sementara itu, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

Baca Juga: PBB mendesak Israel untuk hentikan penggusuran kawasan pengungsi Palestina

Ketegangan antara kedua belah pihak telah meningkat selama berminggu-minggu selama bulan suci Ramadhan, di tengah bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan pengunjuk rasa Palestina. Hal ini memicu kekhawatiran internasional bahwa bentrokan tersebut dapat lepas kendali. 

Hamas dan kelompok militan Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket di Yerusalem.

Abu Ubaida, juru bicara Hamas, mengatakan telah meluncurkan serangan roket terhadap musuh di Yerusalem yang diduduki sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi mereka terhadap kota suci dan agresi terhadap orang-orang Palestina di Masjid Syekh Jarrah dan Al-Aqsa.

Sebagai tanggapan, Netanyahu berkata: "Organisasi teroris melewati garis merah pada Hari Yerusalem dan menyerang kami, di pinggiran Yerusalem."

Dia menambahkan, "Israel akan menanggapi dengan sangat kuat. Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga kami dan tentara kami. Siapapun yang menyerang kami akan membayar mahal."

Selanjutnya: Hamas: Agresi tidak segera berhenti, Israel bakal bayar mahal



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×