Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Sejak operasi darat Israel melawan militan Hezbollah dimulai pada 1 Oktober, posisi UNIFIL telah menjadi sasaran tembakan dan dua tank Israel menerobos masuk ke salah satu pangkalannya, menurut PBB.
Lima penjaga perdamaian terluka dalam insiden tersebut.
Negara-negara Uni Eropa yang berkontribusi tidak memiliki niat untuk menarik diri meskipun ada seruan Israel untuk melakukannya, kata Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg.
Enam belas negara UE, termasuk Austria, berkontribusi pada UNIFIL, dan insiden terbaru telah menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan pemerintah Eropa.
Pada hari Minggu, Netanyahu menyerukan PBB untuk menarik UNIFIL "dari kubu Hezbollah dan dari zona pertempuran".
Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan membatasi kampanye militernya di Beirut, Lebanon selatan, atau Gaza.
Kali terakhir Beirut diserang adalah pada 10 Oktober, ketika dua serangan dekat pusat kota menewaskan 22 orang dan merobohkan bangunan-bangunan di kawasan yang padat penduduk.
Baca Juga: PM Lebanon: AS Jamin Israel akan Meredakan Serangannya di Beirut
Target Pemimpin dan Infrastruktur
Sementara itu, Timur Tengah tetap dalam ketegangan setelah Iran menyerang Israel dengan serangan rudal pada 1 Oktober, setelah operasi berskala besar serupa pada bulan April. Israel berjanji untuk membalas.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi sedang melakukan kunjungan ke Yordania, Mesir, dan Turki sebagai bagian dari upaya diplomatik Teheran untuk menjangkau negara-negara di kawasan tersebut "untuk mengakhiri genosida, kekejaman, dan agresi," ungkap juru bicara kementerian luar negeri Iran pada Rabu dalam sebuah posting di X.
Israel semakin memperketat tekanan terhadap Hezbollah setelah menewaskan pemimpin dan komandan Hezbollah, termasuk sekretaris jenderal veteran mereka, Hassan Nasrallah, bulan lalu dalam pukulan terbesar bagi kelompok tersebut dalam beberapa dekade.
Baca Juga: Kompak Kritik Amerika, Rusia dan China Memperkuat Hubungan Militer
Dengan upaya diplomatik terhenti, pertempuran terus berlanjut.
Serangan Israel di Lebanon telah menewaskan setidaknya 2.350 orang selama tahun lalu dan melukai hampir 11.000 orang, menurut kementerian kesehatan, dan lebih dari 1,2 juta orang telah terpaksa mengungsi.
Angka ini tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang tetapi termasuk ratusan wanita dan anak-anak.
Sekitar 50 orang Israel, baik tentara maupun warga sipil, juga tewas dalam periode yang sama, menurut Israel.