Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Seperti yang diprediksi sebelumnya, Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya pada level 3,5%. Langkah ini diputuskan oleh Gubernur RBA Glenn Stevens dan jajaran direksi lainnya seiring penurunan harga komoditas bijih besi. Bijih besi merupakan komoditas ekspor terbesar Australia. Meski demikian, tingkat permintaan domestik masih tinggi.
"Permintaan domestik masih tetap tinggi pada paruh pertama tahun ini. Namun, harga komoditas anjlok tajam dalam beberapa bulan belakangan. Selain itu, outlook perekonomian China masih penuh dengan ketidakpastian," jelas Stevens.
Dia menambahkan, data tenaga kerja Australia menunjukkan pertumbuhan moderat meskipun sejumlah industri melakukan pemangkasan jumlah karyawan. "Tingkat pengangguran juga masih rendah," jelasnya.
Dollar Australia menguat pasca pengumuman ini. Aussie rebound dari level terlemah dalam enam pekan terakhir dengan nilai tukar berada di posisi US$ 1,0264 pada pukul 15.00 waktu Sydney. Sebagai perbandingan, sebelum pengumuman tingkat suku bunga RBA, aussie berada di posisi US$ 1,0232.