Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Prof David Bailey, dari Sekolah Bisnis Birmingham, mengatakan keputusan untuk mencabut izin produsen cokelat tersebut akan memengaruhi biaya, karena merek tersebut harus menghilangkannya dari semua kemasan.
"Izin kerajaan adalah semacam meterai persetujuan, yang dianggap membawa manfaat signifikan bagi ekonomi Inggris," tambahnya.
Berbicara kepada BBC Radio WM, Bailey mengatakan perusahaan-perusahaan Inggris juga diuntungkan dengan diberikannya dukungan kerajaan.
"Untuk apa izin kerajaan, jika bukan untuk membantu lapangan kerja dan produksi Inggris?" tanyanya.
Raksasa cokelat Inggris merayakan ulang tahunnya yang ke-200 awal tahun ini, setelah pendirinya John Cadbury membuka toko kelontong yang menjual kakao dan minuman cokelat di Birmingham pada tanggal 4 Maret 1824.
Tonton: Ekonomi Inggris Melambat Dua Bulan Berturut-turut Menyamai Krisis 2020
Merek tersebut berkembang ketika putra-putranya mengambil alih bisnis tersebut, akhirnya membangun pabrik Bournville yang menjadi produsen kakao terbesar di dunia.
Perusahaan makanan AS Kraft mengambil alih merek tersebut dalam pengambilalihan yang kontroversial pada tahun 2010, di mana Cadbury kemudian menjadi bagian dari divisi Mondelez pada tahun 2012.