Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Namun, para juru kampanye menyambut baik akses yang diberikan kepada perempuan untuk pertandingan Iran kontra Kamboja. Hanya, tidak jelas betul, apakah peristiwa Kamis (10/10) itu akan menjadi norma di Iran.
Meski begitu, sebuah laporan yang kantor berita Fars posting memperingatkan, perempuan yang menghadiri pertandingan tersebut berpotensi mendapat bahasa-bahasa kotor, penggunaan narkoba, dan bahkan kekerasan.
"Sekarang, pemerintah telah memutuskan untuk membiarkan perempuan masuk ke Stadion Azadi. Kita harus berharap, bahwa penonton akan mencoba untuk menghormati wanita Iran untuk mengubah suasana publik stadion," sebut laporan itu seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Manchester United disodori 5 nama calon pengganti Solskjaer
FIFA meningkatkan tekanan pada Iran untuk memenuhi komitmen yang memungkinkan perempuan menonton langsung kualifikasi Piala Dunia di stadion, pasca kematian Sahar Khodayari bulan lalu, yang membakar diri untuk memprotes penangkapannya karena mencoba masuk ke stadion.
Mendapat julukan "Gadis Biru" secara daring karena warna tim favoritnya Esteghlal, Khodayari takut dipenjara selama enam bulan oleh Pengadilan Revolusi Islam lantaran mencoba memasuki stadion dengan berpakaian seperti laki-laki.