Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - ZURICH. Perusahaan perbankan investasi dan jasa keuangan asal Swiss, UBS Group AG, akan memangkas jumlah karyawannya antara 20% hingga 30% setelah menyelesaikan pengambilalihan Credit Suisse Group AG.
Bloomberg News pada Senin (3/4) melaporkan, sebanyak 11.000 karyawan akan diberhentikan di Swiss dan 25.000 lainnya di seluruh dunia.
Kedua pemberi pinjaman bersama-sama mempekerjakan hampir 125.000 orang pada akhir tahun 2022 di mana sekitar 30% di antaranya di negara asal.
Sementara itu, Juru bicara UBS menolak berkomentar atas laporan tersebut.
Baca Juga: Ukuran Bank Makin Gemuk Pasca Akuisisi Credit Suisse, UBS Bakal Pangkas 30% Karyawan
Jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang diperkirakan akan terjadi menurut surat kabar SonntagsZeitun jauh lebih kecil dari 9.000 yang diumumkan Credit Suisse sebelum diselamatkan oleh UBS.
Jumlah akhir diperkirakan akan mencapai kelipatan dari angka tersebut mengingat tumpang tindih yang cukup besar antara kedua bank tersebut.
Secara terbuka, UBS mengatakan akan memberikan kejelasan mengenai PHK sesegera mungkin. Meskipun sudah jelas bahwa PHK besar-besaran akan terjadi, pemberi pinjaman ini melihat retensi talenta sebagai bagian penting dari risiko eksekusi pengambilalihan.
Perusahaan-perusahaan seperti Deutsche Bank AG, Citigroup Inc. dan JPMorgan Chase & Co. bersiap-siap untuk merekrut beberapa bankir investasi dan manajer kekayaan yang kemungkinan akan diberhentikan.
Baca Juga: Kepercayaan Terhadap Bank Anjlok, Saham Deutsche Bank Merosot 10% pada Jumat (24/3)
Para pencari tenaga kerja telah melihat diri mereka dikerumuni oleh para bankir Credit Suisse yang mencari pekerjaan baru, seperti yang dikatakan oleh orang-orang dari lebih dari puluhan perusahaan kepada Bloomberg bulan lalu.