kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Shanghai China Meluncurkan Proyek Infrastruktur Senilai US$ 257 Miliar


Selasa, 20 September 2022 / 13:27 WIB
Shanghai China Meluncurkan Proyek Infrastruktur Senilai US$ 257 Miliar
ILUSTRASI. Shanghai pada Selasa meluncurkan delapan proyek infrastruktur dengan total investasi 1,8 triliun yuan ($ 256,83 miliar). REUTERS/Aly Song


Sumber: Channelnewsasia.com,Bloomberg | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Shanghai pada Selasa meluncurkan delapan proyek infrastruktur dengan total investasi 1,8 triliun yuan ($ 256,83 miliar), kata media pemerintah.

Proyek-proyek tersebut mencakup area mulai dari transit perkotaan hingga kereta api, tenaga angin, dan perbaikan perumahan, kata Shanghai Observer.

Sebelumnya, pemerintah China telah menyusun daftar ribuan proyek infrastruktur besar yang harus segera diselesaikan. Nilainya proyeksi mencapai triliunan dollar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan analisis Bloomberg, investasi yang direncanakan China mencapai 14,8 triliun yuan atau setara US$ 2,3 triliun pada tahun 2022.

Nilai itu dua kali lipat lebih besar dari paket infrastruktur AS yang mencapai US$ 1,1 triliun pada 2021. Asal tahu saja, sebagian besar pengeluaran infrastruktur AS ditujukan untuk transportasi, air, dan infrastruktur digital. 

Baca Juga: Xi Jinping & Narendra Modi Tak Dukung Putin Soal Perang Ukraina, Ini Tanda-tandanya

Sementara di China, yang sudah memiliki lebih dari dua kali lipat rel kereta dengan kecepatan tinggi, serta jaringan jalan bebas hambatan terpanjang di dunia, memiliki komposisi konstruksi infrastruktur yang berbeda. 

Di mana, hanya sekitar 30% dari anggaran proyek tersebut adalah untuk infrastruktur tradisional, seperti jalan dan kereta api. Lebih dari setengahnya diarahkan untuk mendukung industri manufaktur dan jasa seperti pabrik, kawasan industri, inkubator teknologi, dan bahkan taman hiburan. 

“Sekarang China memiliki infrastruktur modern dasar, masuk akal untuk memfokuskan investasi pada manufaktur,” kata profesor di Kellogg School of Management di Northwestern University Nancy Qian dikutip dari Bloomberg, Jumat (8/4). 

Hal ini mencerminkan komitmen China untuk memastikan China mempertahankan dominasinya dalam pangsa pasar manufaktur global, bahkan ketika China bergeser ke bidang yang lebih maju seperti kendaraan listrik dan baterai, energi terbarukan, dan microchip.

Baca Juga: Tentara Bayaran Rusia Ingin Rekrut Narapidana untuk Perang Ukraina




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×