kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Shell Akan Mengakuisisi Perusahaan LNG Singapura Pavilion Energy dari Temasek


Selasa, 18 Juni 2024 / 15:59 WIB
Shell Akan Mengakuisisi Perusahaan LNG Singapura Pavilion Energy dari Temasek
ILUSTRASI. Shell menyetujui pembelian perusahaan gas alam cair (LNG) Singapura, Pavilion Energy dari perusahaan investasi global Temasek


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Shell menyetujui pembelian perusahaan gas alam cair (LNG) Singapura, Pavilion Energy dari perusahaan investasi global Temasek. Shell menyebut, langkah ini akan memperkuat posisi kepemimpinannya di LNG.

Shell dan Temasek tidak mengungkapkan rincian keuangan penjualan tersebut dalam laporan mereka. Reuters melaporkan bahwa kesepakatan ini bernilai hingga ratusan juta dolar AS.

Kesepakatan ini akan memberi Shell, yang sudah menjadi pedagang LNG terbesar di dunia, akses ke pasar gas di Eropa dan Singapura. Shell agresif memperluas jejak LNG setelah meraup keuntungan miliaran tahun lalu.

Hal ini mencakup kontrak pasokan LNG sebesar 6,5 juta metrik ton per tahun (mtpa) milik Pavilion Energy dari pemasok seperti Chevron, BP, dan QatarEnergy yang bersumber dari fasilitas pencairan AS seperti Corpus Christi Liquefaction, Freeport LNG, dan Cameron LNG.

Shell menyebut, termasuk dalam kesepakatan ini antara lain kapasitas regasifikasi jangka panjang Pavilion sekitar 2 mtpa di terminal LNG Isle Grain Inggris, akses regasifikasi di Singapura dan Spanyol, dan bisnis bunkering LNG di Singapura yang merupakan pelabuhan pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia.

Baca Juga: Harga BBM Hari Ini Juni 2024, Pertalite, Pertamax, Shell, BP Apakah Berubah?

Zoë Yujnovich, direktur gas dan hulu terintegrasi Shell mengatakan, pembelian ini akan menambah volume material dan fleksibilitas tambahan pada portofolio globalnya. Shell mengatakan akuisisi tersebut akan dimasukkan ke dalam pedoman belanja modal tunai, yang tetap tidak berubah.

“Kesepakatan ini melampaui tingkat pengembalian internal bisnis gas terintegrasi Shell, sehingga mencapai ambisi pertumbuhan 15%-25% untuk volume pembelian, dibandingkan tahun 2022,” kata Shell dalam pernyataan yang dikutip Reuters.

Shell berencana untuk memperluas bisnis LNG-nya sebesar 20% hingga 30% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2022. Shell berharap kesepakatan diharapkan dapat membantu mencapai target tersebut.

Shell memperkirakan permintaan LNG global akan meningkat lebih dari 50% pada tahun 2040. Lonjakan ini akan terjadi seiring dengan semakin cepatnya peralihan batu bara ke gas di Tiongkok, negara-negara Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Kesepakatan ini dicapai lebih dari satu dekade setelah Temasek mendirikan Pavilion Energy untuk mengatasi peningkatan permintaan energi di Asia dan mendukung transisi energi.

Baca Juga: Pertamina Bakal Akuisisi Perusahaan Bioetanol Brasil

“Kami yakin Shell berada pada posisi yang tepat untuk mengembangkan bisnis Pavilion Energy dan memperkuat hub LNG globalnya di Singapura,” kata Juliet Teo, kepala grup pengembangan portofolio Temasek dan kepala pasar Singapura dalam pernyataan.

Temasek akan mempertahankan unit yang sepenuhnya dimiliki Gas Supply Pte Ltd (GSPL), yang mengimpor gas alam pipa dari Sumatra Selatan ke Indonesia, menurut pernyataan Temasek. Kontrak pipa gas Pavilion Energy dengan pelanggan di sektor ketenagalistrikan juga bukan bagian dari transaksi dan akan dinovasikan ke GSPL.

Selain itu, 20% kepemilikan Pavilion Energy di Blok 1 dan 4 di Tanzania tidak akan dimasukkan dalam kesepakatan tersebut.

Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun depan, tergantung pada persetujuan peraturan. Pavilion akan terus beroperasi sebagai bisnis terpisah dan independen hingga transaksi selesai, menurut juru bicara Temasek.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×