kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   0,00   0,00%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

Shutdown Bikin Langit AS Macet: 4.300 Penerbangan Tertunda


Selasa, 28 Oktober 2025 / 06:02 WIB
Shutdown Bikin Langit AS Macet: 4.300 Penerbangan Tertunda
ILUSTRASI. Maskapai Southwest Airlines mencatat 47% atau 2.089 penerbangan tertunda pada Minggu, disusul American Airlines sebanyak 1.277 penerbangan (36%), United Airlines 807 penerbangan (27%), dan Delta Air Lines 725 penerbangan (21%). Picture taken April 10, 2017. REUTERS/Lucy Nicholson


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kekacauan perjalanan udara di Amerika Serikat kian parah dengan lebih dari 4.300 penerbangan tertunda secara nasional pada Senin (27/10/2025), menyusul lebih dari 8.800 penundaan pada hari Minggu.

Lonjakan ini terjadi seiring meningkatnya ketidakhadiran pengendali lalu lintas udara, sementara penutupan sebagian pemerintahan federal (government shutdown) telah memasuki hari ke-27.

Baca Juga: Data Inflasi AS Kemungkinan Tidak Dirilis Bulan Depan karena Shutdown Pemerintah

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menyebut kekurangan staf berdampak pada penerbangan di wilayah Tenggara serta Bandara Newark di New Jersey.

FAA juga memberlakukan penghentian penerbangan (ground stop) di Bandara Austin, Texas, serta program penundaan darat (ground delay program) di Bandara Internasional Dallas Fort Worth, yang menyebabkan rata-rata keterlambatan 18 menit per penerbangan.

Maskapai Southwest Airlines mencatat 47% atau 2.089 penerbangan tertunda pada Minggu, disusul American Airlines sebanyak 1.277 penerbangan (36%), United Airlines 807 penerbangan (27%), dan Delta Air Lines 725 penerbangan (21%), menurut data situs pelacak penerbangan FlightAware.

Sekitar 13.000 pengendali lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) kini bekerja tanpa gaji.

Pemerintahan Trump memperingatkan bahwa gangguan penerbangan akan meningkat seiring para pegawai melewatkan gaji penuh pertama mereka pada Selasa.

Baca Juga: Shutdown AS Ganggu Rencana Unilever Lepas Bisnis Es Krim Magnum

Hingga pukul 17.00 waktu setempat (ET) pada Senin, FlightAware mencatat Southwest memiliki 24% penerbangan tertunda, American 18%, dan Delta 13%.

Seorang pejabat Departemen Transportasi AS mengatakan, 44% dari penundaan pada hari Minggu disebabkan oleh absensi pengendali lalu lintas udara, melonjak tajam dari tingkat normal sekitar 5%.

Meningkatnya jumlah penundaan dan pembatalan penerbangan memicu kekecewaan publik serta menambah tekanan politik bagi para legislator untuk segera mengakhiri kebuntuan anggaran yang memicu shutdown ini.

Menteri Transportasi Sean Duffy pada Senin mengunjungi pengendali lalu lintas udara di Cleveland.

Baca Juga: Efek Shutdown, AS Rugi US$ 15 Miliar per Minggu

Sementara serikat pekerja National Air Traffic Controllers Association (NATCA) berencana menggelar aksi di sejumlah bandara pada Selasa untuk menyoroti absennya pembayaran gaji pertama bagi anggotanya.

FAA saat ini kekurangan sekitar 3.500 pengendali lalu lintas udara dari target ideal, dan banyak di antara mereka telah bekerja lembur wajib serta enam hari per minggu bahkan sebelum shutdown dimulai.

Pada penutupan pemerintahan tahun 2019 yang berlangsung 35 hari, absensi pengendali dan petugas TSA meningkat tajam setelah melewatkan gaji, menyebabkan waktu tunggu di sejumlah bandara bertambah panjang.

Kondisi tersebut bahkan memaksa otoritas memperlambat lalu lintas udara di wilayah New York dan Washington.

Selanjutnya: Promo J.CO Sumpah Pemuda 28-31 Oktober, 2 Paket Hemat Donut Favorit Harga Spesial

Menarik Dibaca: Promo J.CO Sumpah Pemuda 28-31 Oktober, 2 Paket Hemat Donut Favorit Harga Spesial




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×