Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mempertahankan koordinasi yang erat dengan Amerika Serikat (AS) untuk memantau dan mendeteksi gerakan militer Korea Utara, setelah Pyongyang memperingatkan tindakan militer terhadap Seoul.
Sebelumnya, Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara mengatakan, mereka sedang meninjau rencana aksi untuk maju ke zona yang telah berstatus demiliterisasi di bawah perjanjian Utara-Selatan, mengubah garis depan menjadi benteng dan semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap Korea Selatan.
Pernyataan itu muncul di tengah-tengah peringatan Kim Yo Yong, saudari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang mengatakan, Korea Utara akan mengambil tindakan militer untuk menghukum Korea Selatan karena gagal menghentikan pembelot meluncurkan selembaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan.
Baca Juga: Korea Utara ledakkan kantor penghubung, militer Korea Selatan siaga tempur
Tambah lagi, Korea Utara meledakkan kantor penghubung dengan Korea Selatan yang ada di kota perbatasan mereka Kaesong pada Selasa (16/6).
"Kami menanggapi situasi ini dengan serius. Terhadap langkah-langkah militer Korea Utara, Korea Selatan dan AS secara ketat memantau dan mendeteksi mereka di bawah koordinasi yang erat," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Chok Hyun-soo, Selasa (16/6), seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Kementerian Pertahanan menegaskan, militer Korea Selatan dalam keadaan siaga penuh. "Postur kesiapan dalam persiapan untuk keadaan apa pun," tegas Chok.
Baca Juga: Memanas, Korea Utara meledakkan kantor penghubung kedua Korea
Militer Korea Utara tidak memberikan secara spesifik langkah-langkah selanjutnya, tetapi mungkin merujuk ke daerah di sekitar kota perbatasan Kaesong dan Gunung Kumgang, di mana mereka telah menarik pasukannya untuk memfasilitasi proyek-proyek ekonomi dan pariwisata antar-Korea yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi.
Di bawah pakta militer antar-Korea yang ditandatangani pada 19 September 2018 bertajuk Comprehensive Military Agreement (CMA), Korea Utara dan Korea Selatan menerapkan beberapa langkah pengurangan ketegangan.
Misalnya, demiliterisasi Area Keamanan Bersama (JSA) yang membatasi kedua Korea. Kemudian, mengosongkan pos penjagaan mereka di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ).
Baca Juga: Militer Korea Utara ancam akan ubah perbatasan menjadi benteng pertahanan
"Pakta militer antar-Korea harus dijaga. Ini adalah sikap dasar kami," ujar Chok. "Sambil mempertahankan postur kesiapan yang kuat, kami percaya upaya yang telah kami lakukan untuk mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea akan terus berlanjut".