Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Mengapa saya tidak menjadi badut sirkus?" katanya kepada seorang reporter pada tahun 2012 ketika ditanya tentang kemungkinan ambisi politiknya.
Namun, Bank of England cukup terkesan untuk merekrutnya pada tahun 2013, menjadikannya gubernur non-Inggris pertama dalam sejarah tiga abad bank sentral tersebut, dan orang pertama yang pernah mengepalai dua bank sentral G7. Menteri keuangan Inggris saat itu, George Osborne, menyebut Carney sebagai "gubernur bank sentral yang luar biasa di generasinya".
Namun, Carney mengalami masa yang sulit, terpaksa menghadapi inflasi nol dan kekacauan politik Brexit.
Ia berjuang untuk menerapkan kebijakan khasnya dalam memberi sinyal kemungkinan arah suku bunga. Bank tersebut mengatakan bahwa panduannya disertai dengan peringatan. Tetapi media sering menafsirkannya lebih sebagai jaminan, dengan legislator Partai Buruh Pat McFadden menjuluki bank di bawah Carney sebagai "pacar yang tidak dapat diandalkan."
Ketika pound sterling jatuh beberapa jam setelah hasil referendum Brexit pada tahun 2016, Carney menyampaikan pidato di televisi untuk meyakinkan pasar bahwa bank akan membuka keran likuiditas jika diperlukan.
"Mark memiliki kemampuan langka untuk menggabungkan keteguhan seorang bankir sentral, dengan pandangan seorang reformis politik terhadap masa depan," kata Ana Botin, ketua eksekutif Santander, dalam komentar tertulis kepada Reuters. Dia mengatakan Carney "menenangkan keadaan" di Inggris setelah Brexit.
Tetapi dia membuat marah para pendukung Brexit dengan berbicara tentang kerusakan ekonomi yang menurutnya kemungkinan besar akan disebabkan oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Tonton: Trump Tarik Ulur Perang Dagang dengan Kanada-Meksiko, Rencana Menaikkan Tarif Impor 25% Ditunda
Anggota parlemen konservatif Jacob Rees-Mogg menyebutnya "pendeta besar yang memproyeksikan ketakutan" tetapi Carney mengatakan bahwa sudah menjadi tugasnya untuk membicarakan risiko tersebut.
Carney juga menunjukkan kekesalannya terhadap pendahulunya dalam jabatan tersebut, Mervyn King, yang menurutnya tidak melihat adanya risiko yang berkembang di sektor keuangan sebelum krisis keuangan 2007-08.
Dari tahun 2011 hingga 2018 Carney juga mengepalai Dewan Stabilitas Keuangan, yang mengoordinasikan regulasi keuangan untuk negara-negara G20.
Setelah meninggalkan Bank of England pada tahun 2020, Carney menjabat sebagai utusan PBB untuk keuangan dan perubahan iklim.