Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
ChatGPT - WASHINGTON. Di tengah keributannya dengan Mark Zuckerberg terkait aplikasi Threads, Elon Musk masih sempat meluncurkan perusahaan AI baru bernama xAI. Perusahaan ini diproyeksikan untuk melahirkan chatbot baru sebagai pesaing ChatGPT milik OpenAI.
Di situs web resmi xAI, Musk mengatakan dirinya akan menjalankan perusahaan secara terpisah dari perusahaannya yang lain, namun teknologi yang dikembangkan akan tetap menguntungkan bisnis lain, termasuk Twitter.
"Tujuan xAI adalah untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta," bunyi slogan di situs web xAI.
Di Twitter, Musk menambahkan bahwa tujuan perusahaan barunya itu adalah untuk memahami kenyataan dan menjawab pertanyaan terbesar dalam hidup.
Dalam menjalankan xAI, Musk sukses merekrut berbagai peneliti yang sebelumnya pernah bekerja di OpenAI, Google DeepMind, Tesla dan University of Toronto.
Baca Juga: Pengguna Threads Lampaui 100 Juta Dalam Lima Hari Pasca Peluncuran
Mengutip The Straits Times, tim tersebut dibimbing oleh Dr. Dan Hendrycks, yang saat ini memimpin Center for AI Safety, sebuah organisasi berbasis di San Francisco yang memperingatkan terhadap pengembangan kecerdasan buatan.
Dr. Hendrycks juga jadi tokoh yang mempelopori dibuatnya surat terbuka kepada para pemimpin global pada bulan Juni yang memperingatkan AI adalah risiko bagi keberadaan manusia yang setara dengan pandemi dan perang nuklir.
Sejalan dengan itu, Musk juga telah berulang kali memperingatkan tentang bahaya AI. Dirinya menyebut AI sebagai ancaman eksistensial terbesar umat manusia dan mengatakan AI telah berkembang terlalu cepat.
Elon Musk mengklaim telah ikut mendirikan OpenAI pada tahun 2015. Saat itu dirinya menganggap langkah Google untuk membuat kemajuan dalam AI sebagai sesuatu yang sembrono.
Baca Juga: Twitter Ancam Tuntut Meta Terkait Platform Threads
Musk kemudian meninggalkan OpenAI pada 2018 untuk fokus pada Tesla.
Pada bulan April, Musk membagikan detail rencananya untuk alat AI baru yang disebut "TruthGPT" dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Dalam wawacara itu, Musk mengatakan perusahaan AI barunya akan datang sangat terlambat setelah OpenAI dan Google DeepMind.
Peluncuran perusahaan AI dalam skala OpenAI atau Google DeepMind akan memakan biaya yang sangat besar, terutama terkait dengan semikonduktor yang diperlukan, yang dikenal sebagai GPU, yang sebagian besar dibuat oleh perusahaan California Nvidia.