Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
7. Kardinal Robert Prevost (69) – Amerika Serikat
Lahir di Chicago dan pernah menjadi misionaris di Peru, Prevost relatif tidak dikenal publik. Namun, posisinya sebagai prefek yang bertugas menunjuk para uskup global memberikan pengaruh besar.
Ia dikenal mendukung visi Gereja yang inklusif dan berfokus pada keadilan sosial.
8. Kardinal Luis Antonio Tagle (67) – Filipina
Tagle sering disebut sebagai "Fransiskus dari Asia". Ia memiliki pengalaman panjang dalam pelayanan pastoral dan jabatan administratif tinggi, termasuk sebagai pemimpin Evangelisasi dan Caritas Internationalis.
Baca Juga: Bagaimana Sosok Paus Fransiskus di Mata Menteri Agama?
Jika terpilih, ia akan menjadi paus pertama dari Asia. Meskipun sempat terlibat dalam kontroversi kepemimpinan Caritas, namanya tetap diperhitungkan.
9. Kardinal Matteo Maria Zuppi (69) – Italia
Uskup Agung Bologna ini dikenal sebagai pendukung kuat agenda sosial Fransiskus dan aktif dalam diplomasi damai, termasuk konflik Rusia-Ukraina.
Terlibat dalam Komunitas Sant’Egidio, ia dikenal dekat dengan masyarakat bawah. Namun, ia juga dikritik karena lambatnya respons terhadap isu pelecehan seksual di Gereja Italia.
Konklaf mendatang diperkirakan akan mencerminkan dinamika antara kesinambungan visi Fransiskus dan keinginan untuk arah baru. Para kandidat berasal dari latar belakang yang beragam, mencerminkan jangkauan global dan kompleksitas Gereja Katolik saat ini.