kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Simak 5 Cara Kerja yang Membedakan Orang Kaya dan Orang Miskin


Selasa, 26 November 2024 / 09:53 WIB
Simak 5 Cara Kerja yang Membedakan Orang Kaya dan Orang Miskin
ILUSTRASI. Ilustrasi orang sukses atau kesuksesan. Kesuksesan finansial seringkali bergantung pada cara kita bekerja dan pendekatan terhadap pekerjaan, simak 5 cara kerja orang kaya dan miskin.


Sumber: New Trader U | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Kesuksesan finansial seringkali bergantung pada cara kita bekerja dan pendekatan terhadap pekerjaan. 

Penelitian dari Harvard Business School menunjukkan bahwa kebiasaan kerja dan pola pikir sangat mempengaruhi kesuksesan finansial jangka panjang, bahkan diperkirakan dapat menyumbang bagian besar dari pencapaian tersebut.

Berikut adalah lima perbedaan utama dalam cara orang kaya dan orang miskn menjalani kehidupan profesional mereka.

1. Passion yang Mendorong Kesuksesan: Kekuatan Pekerjaan yang Berdedikasi pada Tujuan

Menurut studi dari Deloitte, profesional yang mengejar hasrat mereka lebih cenderung memperoleh posisi kepemimpinan dan mencapai kesuksesan finansial. 

Studi ini juga menunjukkan bahwa hanya 13% tenaga kerja di AS yang memiliki "passion of the explorer", yaitu komitmen untuk memberi dampak, mencari tantangan, dan membangun koneksi.

Baca Juga: Cara Jadi Tajir Robert Kiyosaki: Pahami Perbedaan Investasi Orang Kaya & Orang Miskin

Mark Cuban, yang membangun kekayaannya melalui usaha teknologi, sering mengatakan, "Ikuti usaha Anda, bukan hasrat Anda." 

Nasihat ini mungkin terdengar bertentangan, tetapi mengandung kebenaran yang lebih dalam: hasrat biasanya muncul melalui penguasaan dan dedikasi.

Orang kaya umumnya menyelaraskan pekerjaan mereka dengan minat pribadi, yang meningkatkan kinerja dan inovasi. 

Warren Buffett adalah contoh yang jelas, yang menghabiskan dekade-dekade dengan apa yang ia sebut “menari ke tempat kerja” melalui karir investasi dan bisnisnya. 

Semangat ini menghasilkan pengetahuan industri yang lebih dalam, ketahanan lebih tinggi saat menghadapi tantangan, dan kemampuan memecahkan masalah secara inovatif.

Sebaliknya, mereka yang kesulitan finansial seringkali melihat pekerjaan hanya sebagai cara untuk bertahan hidup, yang mengarah pada kepuasan kerja yang rendah dan terbatasnya pertumbuhan karir. 

Baca Juga: Robert Kiyosaki Beberkan Perbedaan Gaya Investasi Orang Kaya dan Orang Miskin

Kunci untuk perubahan adalah beralih secara perlahan menuju pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat, sambil terus membangun keahlian dalam peran yang sedang dijalani.

2. Pengelolaan Waktu: Perencanaan Strategis vs Manajemen Reaktif

Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa eksekutif sering menghadapi tantangan dalam alokasi waktu, dengan banyak yang menghabiskan waktu lebih banyak pada tugas administratif daripada pekerjaan strategis. 

Para manajer mengaku hanya menghabiskan kurang dari seperempat waktu mereka untuk pekerjaan yang berfokus pada strategi, meskipun mereka menyadari pentingnya hal tersebut.

Baca Juga: Perbedaan Pola Pikir Orang Kaya dengan Orang Miskin Menurut Robert Kiyosaki

Penelitian ini menekankan bahwa manajemen waktu yang efektif dan fokus pada peran yang krusial sangat penting untuk kinerja organisasi. McKinsey juga menemukan bahwa:

  • Manajer melaporkan menghabiskan kurang dari 25% waktu mereka untuk pekerjaan yang berfokus pada strategi.
  • Organisasi perlu membantu manajer untuk memprioritaskan pengembangan talenta dan inisiatif strategis.
  • Waktu yang dihabiskan untuk tugas administratif bisa mengalihkan perhatian dari kegiatan bernilai tinggi yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Bill Gates terkenal dengan kebiasaan “Think Week” yang diadakan dua kali setahun, dimana ia mendedikasikan waktu tanpa gangguan untuk perencanaan strategis dan inovasi.

Orang kaya umumnya menerapkan sistem manajemen waktu yang terstruktur. Elon Musk, misalnya, membagi waktunya menjadi blok lima menit untuk memaksimalkan produktivitas. Mereka memprioritaskan kegiatan berdampak tinggi dan mendelegasikan tugas rutin.

Baca Juga: 7 Cara Menabung Orang Kaya yang Tak Pernah Dipelajari Orang Miskin

Sementara itu, mereka yang kesulitan finansial sering terjebak dalam pola reaktif, merespons tuntutan langsung tanpa perencanaan strategis. Pendekatan reaktif ini bisa mengarah pada kerja lebih keras tanpa hasil yang sebanding, yang membatasi potensi pertumbuhan dan peluang.

3. Mindset Pertumbuhan: Investasi pada Pembelajaran Berkelanjutan

Menurut studi "Rich Habits" oleh Thomas Corley, 88% orang kaya membaca lebih dari 30 menit setiap hari untuk meningkatkan pengetahuan tentang bisnis atau karir mereka. Sementara itu, hanya satu dari 50 orang yang kesulitan finansial yang melakukan pembacaan harian untuk pengembangan diri.

Studi ini menyoroti bahwa orang sukses membaca untuk:

- Meningkatkan pengetahuan profesional
- Membedakan diri dari pesaing
- Menemukan lebih banyak peluang
- Berkembang secara profesional

Baca Juga: Robert Kiyosaki Beberkan Pola Pikir yang Membedakan Orang Kaya dengan Orang Miskin

Sara Blakely, pendiri Spanx, mengungkapkan bahwa kesuksesannya berasal dari pendidikan mandiri yang konsisten dan tantangan terhadap asumsi-asumsi yang ada.

Orang kaya melihat pembelajaran sebagai investasi yang sangat penting. Mereka menyisihkan waktu dan sumber daya untuk pengembangan keterampilan, pengetahuan industri, dan pertumbuhan pribadi, seperti menghadiri konferensi, mengikuti kursus, atau mencari kesempatan bimbingan.

Sebaliknya, kesulitan finansial seringkali berkorelasi dengan pola pikir tetap tentang pembelajaran dan pengembangan. Solusinya adalah menciptakan kebiasaan belajar yang berkelanjutan, dimulai dengan hanya 15 menit per hari yang didedikasikan untuk pengembangan profesional.

4. Mengambil Inisiatif: Perbedaan antara Tindakan dan Reaksi

Sebuah studi LinkedIn menemukan bahwa profesional yang secara konsisten menunjukkan inisiatif jauh lebih mungkin untuk dipromosikan. Data menunjukkan bahwa mereka bisa hingga 4,5 kali lebih mungkin maju dalam karir dibandingkan mereka yang tidak mengambil langkah proaktif.

Orang kaya secara konsisten menunjukkan perilaku proaktif, mengidentifikasi peluang sebelum terlihat jelas. Mereka siap mengambil risiko yang diperhitungkan dan memandang kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Finansial yang Buat Orang Miskin Tetap Miskin dan Orang Kaya Tetap Kaya

Jeff Bezos menyebut pendekatan ini sebagai “minimalkan penyesalan,” dengan fokus pada penyesalan jangka panjang karena tidak bertindak, bukan kegagalan jangka pendek. Richard Branson membangun kerajaan Virgin-nya dengan mengidentifikasi celah pasar dan bertindak tegas daripada menunggu kondisi sempurna.

Orang yang menghadapi tantangan finansial seringkali lebih berhati-hati, menunggu instruksi yang jelas atau hasil yang terjamin. Keraguan ini bisa menyebabkan peluang terlewatkan dan kemajuan karir yang lebih lambat.

5. Membangun Jaringan: Mata Uang Tersembunyi dalam Kesuksesan Profesional

Studi LinkedIn mengungkapkan bahwa keterampilan lunak, termasuk kemampuan untuk berhubungan dan membangun jaringan, sangat penting untuk perkembangan karir. Pekerja dengan keterampilan lunak dipromosikan 8% lebih cepat dibandingkan mereka yang hanya memiliki keterampilan teknis.

Selain itu, studi Deloitte menunjukkan bahwa hanya 13% tenaga kerja AS yang benar-benar bergairah dengan pekerjaan mereka. Membangun jaringan dan koneksi adalah atribut penting dari pekerja yang bergairah, dan jaringan merupakan faktor penting dalam perkembangan karir dan peluang kerja.

Orang kaya berinvestasi secara konsisten dalam membangun hubungan, memandangnya sebagai investasi jangka panjang, bukan aktivitas transaksional. Para pembangun jaringan sukses seperti Oprah Winfrey menekankan pentingnya membangun hubungan yang autentik, bukan sekadar mengumpulkan kontak. 

Baca Juga: 5 Aset yang Dimiliki Orang Kaya yang Tidak Dimengerti Orang Miskin

Mereka berpartisipasi dalam acara industri, mempertahankan hubungan profesional, dan menciptakan nilai bagi jaringan mereka sebelum mencari manfaat pribadi.

Sementara itu, mereka yang kesulitan finansial seringkali meremehkan pentingnya hubungan profesional atau merasa terintimidasi oleh kegiatan jaringan. Kuncinya adalah memulai dari hal kecil, dengan fokus pada hubungan yang autentik, bukan keuntungan langsung.

Kesimpulan

Perbedaan antara kebiasaan kerja orang kaya dan orang yang kesulitan finansial sering kali terletak pada pola pikir dan pendekatan, bukan keadaan awal mereka.

Siapapun dapat mulai mengubah arah karir mereka dengan mengadopsi lima praktik penting ini—mengejar pekerjaan yang berlandaskan hasrat, menguasai manajemen waktu, berkomitmen untuk belajar terus-menerus, mengambil inisiatif, dan membangun jaringan yang kuat.

Baca Juga: 5 Aset yang Dimiliki Orang Kaya yang Tidak Dimengerti Orang Miskin

Kesuksesan meninggalkan petunjuk, dan pola perilaku ini telah terbukti berulang kali di berbagai industri dan generasi. 

Kabar baiknya adalah bahwa kebiasaan ini dapat dikembangkan secara bertahap, dimulai dengan langkah-langkah kecil yang konsisten. Jalan menuju kesuksesan finansial bukan tentang bekerja lebih keras, tetapi bekerja dengan cara yang berbeda.

Perubahan kebiasaan ini dapat dicapai oleh siapa saja, terlepas dari situasi finansial mereka saat ini. Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara sistematis, Anda dapat mengubah pendekatan Anda terhadap pekerjaan dan, pada akhirnya, masa depan finansial Anda.

Selanjutnya: Sebulan Turun 2,28%, Harga Emas Antam Naik Hari Ini Longsor (26 November 2024)

Menarik Dibaca: Promo CFC Payday 25-30 November 2024, Paket Hore Gajian-Dine Out Deals



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×