kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapura konfirmasi 528 kasus baru positif virus corona, mayoritas pekerja migran


Selasa, 28 April 2020 / 15:40 WIB
Singapura konfirmasi 528 kasus baru positif virus corona, mayoritas pekerja migran
ILUSTRASI. Pekerja migran di Singapura


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi ada 528 kasus positif virus corona baru pada Selasa (28/4). Ini menjadi tambahan kasus harian terkecil di Singapura dalam hampir dua minggu.

Dengan tambahan tersebut, terdapat hampir 15.000 orang terinfeksi virus corona di Negeri Singa ini. Ini juga menjadikan Singapura negara dengan total kasus tertinggi di kawasan Asia Tenggara. 

Sebagian besar kasus positif virus corona berasal dari asrama-asrama sempit yang dihuni oleh 300.000 migran, yang mayoritas berasal dari Asia Selatan. 

Baca Juga: Pandemi corona berlanjut, Singapura hadapi resesi yang lebih dalam dari perkiraan

Dale Fisher, Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nasional Singapura, mengatakan bahwa pihak berwenang telah berhenti menguji beberapa pasien simtomatik di asrama yang sangat parah dan bahwa infeksi ini tidak segera dilaporkan dalam penghitungan resmi.

"Karena perlunya memprioritaskan, kami tidak dapat menguji semua pekerja di asrama sekaligus," kementerian kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin malam setelah komentar Fisher.

"Tetapi jika ada pekerja yang dilaporkan sakit atau menunjukkan gejala ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), kami akan segera menarik diri dan mengisolasi pekerja dari teman sekamar nya, dan memastikan bahwa ia menerima perawatan medis yang diperlukan."

Kementerian Kesehatan tidak mengatakan apakah para pekerja yang terisolasi ini pada akhirnya akan diuji, tetapi mengatakan hanya mereka yang dikonfirmasi dengan infeksi COVID-19 yang akan dilaporkan dalam jumlah kasus harian resmi. Kementerian kesehatan tidak menanggapi permintaan komentar lebih lanjut.

Fisher, seorang konsultan senior di National University Hospital Singapura yang mengetuai komite pengendalian infeksi yang ditugaskan oleh pemerintah, mengatakan bahwa metode ini akan menyebabkan keterlambatan dalam pelaporan kasus.

"Kami harus berupaya agar diagnosis klinis itu akhirnya dimasukkan dalam angka-angka. Saya pikir kejujuran itu penting dan itulah yang saya yakini akan menjadi masalah," kata Fisher. "Tapi akan ada kelambatan karena itu mekanisme pelaporan yang berbeda."

Fisher tidak segera menanggapi permintaan komentar lebih lanjut.

Baca Juga: Moody's: Di Asia, ekonomi Jepang dan Singapura paling terpuruk akibat pandemi corona

Singapura mengatakan telah meningkatkan kapasitas pengujian di seluruh negara, termasuk di asrama, dari rata-rata 2.900 tes sehari pada awal April menjadi lebih dari 8.000.

"Intensitas pengujian yang lebih tinggi memungkinkan kami untuk mengambil lebih banyak kasus daripada banyak negara lain," kata kementerian kesehatan dalam pernyataannya.

Singapura mengatakan telah menguji 2.100 orang per 100.000, dibandingkan dengan 1.600 per 100.000 di Amerika Serikat, dan 1.000 per 100.000 di Inggris.

Sementara virus corona telah menyebar dengan cepat di asrama-asrama, banyak di antaranya telah ditutup oleh pihak berwenang, penyebaran di masyarakat selain dari para pekerja migran telah jauh lebih lambat, dengan rata-rata 20 kasus baru sehari selama seminggu terakhir.

Empat belas orang telah meninggal karena virus korona di Singapura. 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×