kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sinopec akuisisi kilang minyak Chevron di Afsel


Senin, 20 Maret 2017 / 11:04 WIB
Sinopec akuisisi kilang minyak Chevron di Afsel


Reporter: Mona Tobing | Editor: Rizki Caturini

SINGAPURA. China makin gencar mengamankan kebutuhan minyaknya. Terbaru, China Petroleum dan Chemical Corp (Sinopec) akan mengakuisisi kilang minyak milik Chevron di wilayah Afrika Selatan.

Jika kesepakatan tersebut terwujud, maka ini akan menjadi kilang pertama Sinopec di benua Afrika. Valuasi akuisisi kilang minyak terbesar di Afrika tersebut mencapai US$ 1 miliar. Saat ini, Sinopec dikabarkan dalam penawaran terakhir dengan Chevron.

Sumber Reuters menjelaskan, lelang yang telah dibuka selama satu tahun tersebut berhasil dimenangkan Sinopec yang mengalahkan penawar lain seperti Total, perusahaan asal minyak Prancis, Glencore dan Gunvor.

Meski begitu, proses akuisisi masih menemui ganjalan. Sebab Pemerintah Afrika Selatan ingin menjaga operasi kilang. Sementara Sinopce dikabarkan lebih memilih mengonversi minyak ke terminal penyimpanan karena dinilai lebih menguntungkan.

Sinopce masih berdiskusi dengan Pemerintah Afrika Selatan untuk menjaga produksi kilang minyak tetap lancar. Produksi minyak harus dijaga 110.000 barel per kilang per hari di Cape Town.

Selain berambisi menguasai aset kilang minyak, sebelumnya Sinopec juga sedang mengubah produk petrokimia China ke kualitas tinggi.

Chairman Sinopec Wang Yupu mengatakan akan berinvestasi US$ 29,05 miliar untuk upgrade empat penyulingan sepanjang tahun 2016 sampai 2020.

Dengan memperbaharui kapasitas penyulingan tersebut maka produksi akan bertambah menjadi 130 juta ton per tahun atau setara 2,6 juta barel per hari. Juga, mengurangi biaya logistik dan mengoptimalkan struktur produk.

Jurubicara Chevron Braden Reddal mengatakan, penjualan bisnis Chevron di Afrika Selatan termasuk kilang minyak di Cape Town masih dalam proses. "Masih didiskusikan permintaan kepentingan kepemilikan saham sebesar 75%," terang Reddal seperti dikutip Reuters. Sisanya, saham 25% dikuasai oleh konsorsium Black Economic Empowerment dan gabungan karyawan.

Selain kilang, Chevron juga memiliki pabrik pelumas di pantai timur Durban. Pabrik tersebut memiliki tangki penyimpanan dan jaringan stasiun layanan Caltex. Rothschild & Co akan membantu Chevron menjual asetnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×