kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sinyal kejatuhan pasar saham dari Warren Buffett mulai terlihat


Kamis, 28 Januari 2021 / 15:00 WIB
Sinyal kejatuhan pasar saham dari Warren Buffett mulai terlihat
ILUSTRASI. Sinyal kejatuhan pasar saham dari Warren Buffett mulai terlihat


Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sinyal kejatuhan pasar saham mulai terlihat.Hal ini sejalan dengan apa yang diramalkan investor kawakan Warren Buffett pada akhir tahun 2020 lalu. Saat ini sejumlah pasar saham di seluruh dunia mulai masuk tahap bearish akibat masih tingginya ketidakpastian penanganan kasus Covid-19.

Sebelumnya, Buffett memberi sinyal akan ketidakpastian pasar pada 2021 kendati vaksin virus corona telah ditemukan. Peringatan akan kejatuhan pasar kembali pada tahun 2021 tak bisa dikesampingkan.

Tindakan Buffett baru-baru ini yang menyiratkan bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi pada 2021 patut membuat kita waspada.

Tak bisa dipungkiri bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang brutal bagi kita semua akibat Covid-19. Namun terlepas dari pandemi global ini, lonjakan pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya juga menjadi peringatan.

Baca Juga: Warren Buffett kantongi untung 3.000% di kendaraan listrik China, ini kisahnya

Kemudian ketidakpastian yang semakin tinggi akibat kondisi new normal dan goncangan ekonomi terburuk sepanjang masa. Di tengah kondisi yang mengerikan ini, indeks S&P 500 justru membukukan kenaikan pendapatan hampir 14% year on year (yoy).

Mengutip, The Motley Fool, kondisi saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk bergermbira. Namun tak bisa juga dipungkiri bahwa faktanya harga saham naik begitu tinggi di tahun yang mengerikan ini. Ini menjadi ide yang buruk tetap masuk di bursa saham.

Memang saham bukanlah ekonomi yang saat ini tengah terpuruk. Dan tidak ada yang bisa menebak pasar, bahkan ekonomi paling hebat sekalipun tak bisa mengalahkan pasar secara konsisten dalam jangka panjang.

Demikian juga Warren Buffett, ia tidak mencoba untuk mengatur waktu masuk masuk ke pasar. Buffett juga tidak memiliki bola kristal yang berguna untuk memperkirakan tren makroekonomi secara akurat.

Baca Juga: 6 Tips jitu Warren Buffett untuk melindungi keuangan dari pandemi

Apa yang dimiliki Buffett adalah kesabaran yang luar biasa, disiplin, dan pola pikir yang memungkinkannya menekan risiko dan mendapat keuntungan dalam jangka panjang di pasar saham.

Bagi Buffett membeli saham adalah membeli perusahaan yang luar biasa dengan harga yang wajar. Akhir-akhir ini, Buffett melihat peluang, bukan dalam drama pembukaan kembali terseksi seperti Air Canada atau Cineplex, tetapi para pemain bertahan.

Warren Buffett tidak berusaha memaksimalkan potensi keuntungannya hingga tahun 2021, mengingat pandemi akan segera berakhir. Dia mencoba untuk mengoptimalkan risiko dan imbalannya dengan taruhan yang diperhitungkan yang memperhitungkan potensi naik dan turun jika terjadi kejutan negatif.

Dengan taruhan baru-baru ini pada perusahaan perawatan kesehatan, perusahaan perdagangan Jepang Steady Eddie, penambang emas Barrick Gold, pedagang grosir, dan perusahaannya sendiri Berkshire Hathaway, Warren Buffett terlihat baik-baik saja dengan menerima pengembalian yang sederhana pada tahun 2021.

Sementara sebagian besar orang di Wall Street cukup bullish pada 2021.

"Saya akan mendorong investor untuk mengambil halaman dari buku pedoman Warren Buffett dengan mengakui ketidakpastian dan berinvestasi dalam meningkatkan risiko/penghargaan Anda daripada keuntungan Anda, dengan sedikit atau tanpa pertimbangan untuk risiko penurunan. di tahun mendatang," tulis Joey Frenette, salah satu pemilik saham di Berkshire Hathaway di  The Motley Fool belum lama ini.

Baca Juga: Daftar miliarder dunia yang rutin berdonasi hingga miliaran rupiah

Kekuatan terbesar Warren Buffett, menurut Joey adalah bahwa Buffett cukup rendah hati untuk mengakui hal-hal yang tidak diketahui dan cukup berani untuk menempatkan taruhan besar pada peluang yang dia yakini.

"Meskipun 2021 bisa menjadi tahun besar lainnya untuk pasar saham, saya mendorong investor untuk tidak berharap perjalanan mulus ke dunia pasca pandemi atau mengesampingkan terjadinya kejatuhan pasar lainnya," terang Joey.

Kejutan negatif seperti galur virus korona yang bermutasi dapat menghentikan reli di jalurnya. Dan berakhirnya pandemi tidak selalu berarti bahwa hasil akan baik atau bahkan positif pada tahun tersebut.

Maka, ia menyarankan untuk mengikuti jejak Warren Buffett dengan bersikap optimistis dan berhati-hati dengan di mana dan bagaimana kita memasang taruhan.

Selanjutnya: Tips Direktur Djasa Ubersakti, Pio Hizkia Wehantouw, sukses berinvestasi di saham




TERBARU

[X]
×