Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pengiriman rudal pencegat baru ke pangkalan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area (THAAD) Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan, Kamis (28/5), meningkatkan ketegangan dengan China.
Sebab, Beijing sejak dulu tegas menentang sistem pertahanan rudal AS di Korea Selatan tersebut. Meski, Seoul dan Washington selalu menekankan, sistem ini hanya untuk mengatasi ancaman rudal yang semakin meningkat dari Korea Utara.
Mengutip kantor berita Yonhap, Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Jumat (29/5), mengatakan, pengiriman rudal pencegat baru ke pangkalan AS yang terletak di Kota Seongju itu untuk menggantikan rudal yang lama.
Baca Juga: Menegangkan, China usir kapal perang AS bersenjata rudal dari Laut China Selatan
Selain rudal, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebutkan, juga dikirim peralatan pembangkit listrik dan barang-barang lain yang akan digunakan untuk meningkatkan kondisi kehidupan pasukan yang ditempatkan di pangkalan itu.
"Kami mendukung transportasi darat USFK (Pasukan Amerika Serikat Korea) untuk pangkalan Seongju dari (Kamis) semalam hingga awal hari ini (Jumat)," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam pernyataan tertulis.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan memastikan, tidak ada peluncur tambahan yang dikirim ke pangkalan. USFK telah mengoperasikan enam peluncur rudal pencegat THAAD di Seongju sejak 2017 lalu.
Baca Juga: Kian mencekam, kapal perang rudal AS kembali tantang Tiongkok di Laut China Selatan
"Rudal-rudal baru itu berjenis sama dengan apa yang USFK operasikan saat ini, karena misinya adalah mengganti rudal yang kedaluwarsa. Jumlah rudal baru persis sama dengan yang akan dikeluarkan dari pangkalan," kata pejabat itu kepada Yonhap.
Penempatan THAAD telah menjadi salah satu masalah paling sensitif bagi Korea Selatan. Soalnya, China telah mengambil tindakan pembalasan ekonomi sebagai respons terhadap Seoul sebagai tuan rumah dari sistem pertahanan udara AS.
"Menjelang operasi (pengiriman rudah baru) ini, kami sepenuhnya menjelaskan kepada China tentang masalah ini dan meminta pengertiannya," kata pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan lainnya kepada Yonhap.
Baca Juga: Angkatan Udara AS kembali kirim sepasang Pembom B-1B ke Laut China Selatan
Pejabat itu juga menegaskan, misi pengiriman rudal baru tersebut tidak ada hubungannya dengan rencana AS untuk menambah jumlah peluncur rudal THAAD mereka di Korea Selatan.
AS berencana menambah tujuh peluncur rudal THAAD, termasuk satu di Seongju, dan peralatan pelatihan terkait yang mereka gunakan di seluruh dunia. Untuk itu, Pemerintah AS meminta anggaran US$ 1 miliar ke Kongres untuk tahun depan.
USFK dalam pernyataan yang dikirim ke Yonhap mengatakan, langkah itu adalah untuk mempertahankan tingkat kesiapan "bertempur" yang tinggi, dan memberikan postur pertahanan gabungan yang kuat untuk melindungi Korea Selatan terhadap segala ancaman atau musuh.