Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/UNITED NATIONS. Rabu (16/9/2020), Amerika Serikat mengatakan pihaknya berencana untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka yang melanggar embargo senjata PBB terhadap Iran, yang menurut Washington akan tetap berlaku alih-alih berakhir pada Oktober seperti yang disepakati dalam kesepakatan nuklir 2015.
Melansir Reuters, Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela dan Iran Elliott Abrams mengatakan Washington dapat menolak akses ke pasar AS bagi siapa pun yang berdagang senjata dengan Iran, yang dituduh oleh pemerintahan Presiden Donald Trump sebagai upaya untuk mengembangkan senjata nuklir.
Iran sendiri membantah sedang mengembangkan senjata nuklir.
Pada 2018 Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran - di mana Teheran membatasi kegiatan nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi - dan menerapkan kembali sanksi AS. Washington juga mengatakan telah mendorong diterapkannya kembali semua sanksi PBB terhadap Iran, yang akan berlaku akhir pekan ini.
Baca Juga: Diancam Presiden Donald Trump, Iran balas menggertak, ini ancamannya
Tetapi pihak lain dalam kesepakatan nuklir - Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia - dan sebagian besar Dewan Keamanan PBB mengatakan mereka tidak yakin Amerika Serikat dapat memberlakukan kembali sanksi PBB.
"Ini seperti menarik pelatuk dan tidak ada peluru yang keluar," kata seorang diplomat senior Dewan Keamanan PBB tanpa menyebut nama. "Tidak akan ada snapback, sanksi akan tetap ditangguhkan, JCPOA (kesepakatan nuklir) akan tetap berlaku."
Baca Juga: Laporan inteligen sebutkan Iran berencana membunuh dubes AS untuk Afrika Selatan
Ditanya apakah Washington "membuat rencana konkret sekarang untuk sanksi sekunder" untuk menegakkan embargo senjata, Abrams mengatakan kepada wartawan: "Kami, dalam banyak hal, dan kami akan memiliki beberapa pengumuman selama akhir pekan dan lebih banyak pengumuman pada hari Senin dan kemudian hari-hari berikutnya."
Para diplomat mengatakan hanya sedikit negara yang kemungkinan akan menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran.
Baca Juga: Gawat! Iran terus memperkaya persediaan uranium untuk nuklir
Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan, "Kami akan melakukan semua hal yang perlu kami lakukan untuk memastikan bahwa sanksi tersebut diberlakukan."
Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Rabu menggambarkan penentangan terhadap Washington sebagai "kemenangan bangsa Iran dan kekalahan memalukan Amerika Serikat dalam pengaktifan mekanisme snapback."