Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Spotify mempertimbangkan untuk mengenakan biaya tambahan hingga US$ 5,99 per bulan. Biaya tersebut di atas biaya langganan yang ada untuk layanan streaming musik baru, yang akan mencakup audio berkualitas lebih tinggi, alat remix, dan akses ke tiket konser.
Jumat (15/2), Bloomberg News melaporkan, Spotify mungkin meluncurkan layanan dengan tingkatan "Music Pro" di tahun ini, kata laporan itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Hingga saat ini, Spotify masih mengerjakan detailnya, dan harga untuk layanan baru tersebut akan bervariasi menurut geografi, dengan biaya lebih rendah di pasar yang kurang berkembang, kata Bloomberg seperti dikutip dari Reuters.
Seorang juru bicara Spotify mengatakan melalui email bahwa perusahaan tidak dapat mengonfirmasi spekulasi seputar detail potensial atau rangkaian fitur.
Baca Juga: Bruno Mars Buka Suara soal Dugaan Utang Judi US$50 Juta di Tengah Perilisan Lagu Baru
Layanan baru tersebut, yang akan menggunakan kecerdasan buatan untuk beberapa fitur, akan memungkinkan pelanggan untuk menggabungkan lagu-lagu dari artis yang berbeda, kata laporan itu
Laporan tersebut seraya menambahkan bahwa Spotify telah mengadakan pembicaraan awal dengan promotor utama dan penjual tiket konser.
Di Amerika Serikat, pasar Spotify terbesar berdasarkan pendapatan, Spotify mengenakan biaya sebesar US$ 11,99 per bulan untuk tingkatan individual, yang mencapai US$ 19,99 untuk paket keluarga, yang dapat menampung enam anggota.
Baru-baru ini Spotify menandatangani kesepakatan multi-tahun dengan Warner Music Group dan Universal Music Group untuk merekam dan menerbitkan musik.
CEO Spotify Daniel Ek mengatakan, perusahaan tersebut akan memiliki penawaran yang dipersonalisasi, termasuk tingkatan premium yang disebut "superfans of music."
Raksasa streaming Swedia itu memperkirakan 678 juta pengguna aktif bulanan untuk kuartal I-2025, sejalan dengan perkiraan 679,4 juta.