Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Spotify Technology SA mengatakan akan memangkas 200 pekerja dari unit podcast. Hal ini sekaligus menjadi gelombang kedua pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan tersebut.
Penyebab utamanya karena ketidakpastian ekonomi yang membuat perusahaan tersebut merestrukturisasi bisnisnya setelah melakukan investasi besar-besaran selama bertahun-tahun.
Melansir Reuters, Selasa (5/6), langkah itu membuat jumlah pekerja Spotify berkurang sekitar 2%. Langkah itu juga menyejajarkan Spotify dengan Meta Platforms dan Roku yang juga telah memangkas para pekerjanya untuk kedua kalinya sebagai respons terhadap ekonomi yang tidak menentu.
Baca Juga: CEO Noice: Membesarkan Bisnis Digital Harus Inovatif
Spotify telah menghabiskan dana besar untuk membangun bisnis podcast-nya dalam beberapa tahun terakhir. Harapannya, tingkat keterlibatan lebih tinggi yang ditawarkan oleh format baru tersebut akan mendatangkan lebih banyak pengiklan.
Namun, tindakan tersebut malah menyebabkan lonjakan pengeluaran operasional perusahaan yang tumbuh dua kali lipat lebih cepat dari pendapatan mereka tahun lalu.
Ditambah kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi membuat perusahaan tentu mengurangi pengeluaran untuk iklan.
Sebelumnya, Spotify memangkas 6% tenaga kerjanya pada awal 2023 dan mengumumkan kepergian Dawn Ostroff yang membantu membentuk bisnis podcast.
Sahar Elhabashi yang mengepalai bisnis podcast Spotify mengatakan perusahaan telah membuat keputusan yang sulit, tetapi hal itu perlu untuk melakukan penataan ulang perusahaan.