Sumber: CNN | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Starbucks, dalam upaya untuk kembali menarik minat pelanggan, telah mengumumkan sejumlah perubahan signifikan yang bertujuan menghidupkan kembali suasana kedai kopi yang ramah dan penuh sentuhan manusia.
Dipimpin oleh CEO baru, Brian Niccol, Starbucks kini berusaha menciptakan pengalaman yang lebih personal dan premium melalui perubahan operasional dan menu. Berikut adalah beberapa langkah yang akan dilakukan Starbucks.
Nama Pelanggan Ditulis Tangan di Gelas: Menghadirkan Sentuhan Pribadi Kembali
Salah satu tradisi lama Starbucks yang sempat hilang akan kembali. Barista akan menulis nama pelanggan menggunakan spidol di setiap pesanan, sebuah langkah yang diharapkan dapat menghadirkan kembali “sentuhan manusiawi” yang diinginkan pelanggan.
Baca Juga: Starbucks Hentikan Penjualan Oleato, Kopi dengan Tambahan Minyak Zaitun
Niccol menyebut bahwa perusahaan akan melacak hingga 200.000 spidol Sharpie untuk mendukung inisiatif ini.
Menurut Niccol, kebiasaan ini akan menambah atmosfer kedai kopi yang diharapkan mampu membawa pelanggan merasa lebih akrab dan dihargai.
Pengembalian Stasiun Kondimen Mandiri di Gerai
Sebagai bagian dari strategi peningkatan layanan, Starbucks juga berencana mengembalikan stasiun kondimen mandiri, yang memungkinkan pelanggan menambahkan gula, krim, dan bahan tambahan lainnya sesuai selera. Ini sebelumnya dihilangkan selama awal pandemi pada tahun 2020.
Niccol mengungkapkan bahwa baik pelanggan maupun barista menginginkan kembalinya stasiun mandiri ini, karena akan mempercepat proses layanan.
Tidak Ada Biaya Tambahan untuk Susu Nabati
Mulai minggu depan, pelanggan Starbucks tidak akan lagi dikenakan biaya tambahan untuk susu nabati, seperti susu kedelai, oat, almond, atau kelapa.
Penghapusan biaya ini diharapkan membuat harga minuman sekitar 10% lebih murah untuk pelanggan yang memilih alternatif susu non-dairy.
Baca Juga: CEO Starbucks Siapkan Posisi Chief Brand Officer Global, Apa Fungsinya?
Permintaan untuk susu nabati di Starbucks meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan penghapusan biaya tambahan ini, Starbucks berharap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin sadar akan opsi ramah lingkungan dan kesehatan.
Pengurangan Diskon dan Fokus pada Brand Premium
Starbucks juga mengurangi penawaran diskon melalui aplikasi selulernya, sebuah langkah untuk mendorong pelanggan membayar harga penuh.
Langkah ini sejalan dengan strategi Niccol yang ingin memposisikan Starbucks sebagai merek premium, dengan layanan dan kualitas produk yang unggul.
Walaupun diskon akan dikurangi, Niccol menyatakan bahwa Starbucks tidak berencana menaikkan harga tahun depan.
Starbucks telah menaikkan harga dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan beberapa pelanggan berpaling dari kedai kopi ini.
Penghapusan Minuman Oleato Infused Olive Oil dari Menu
Inovasi minuman berinfusi minyak zaitun yang diluncurkan kurang dari setahun lalu, "Oleato", akan dihapus dari menu di Amerika Serikat dan Kanada mulai awal November.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya Niccol untuk menyederhanakan menu Starbucks yang dianggap terlalu rumit.
Laporan keuangan terbaru menunjukkan penurunan penjualan Starbucks secara global sebesar 7%, dan jumlah transaksi pelanggan menurun 8%.
Baca Juga: Pendapatan Starbucks Turun, CEO Baru Kembali pada Strategi Lama
Niccol mengakui hasil ini sangat mengecewakan dan menekankan pentingnya perubahan strategi untuk mengembalikan pertumbuhan perusahaan.
Dengan sejumlah langkah baru ini, Starbucks berharap dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri kedai kopi global serta memenangkan kembali hati para pelanggannya.