Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TEXAS. Uji coba sistem roket raksasa Starship milik SpaceX kembali mengalami kegagalan besar.
Roket yang dirancang untuk membawa manusia ke Mars itu meledak dalam bola api dramatis saat pengujian di fasilitas Starbase, Brownsville, Texas, Kamis (19/6) malam waktu setempat.
Baca Juga: Detik-detik Mencekam, Starship SpaceX Meledak dan Hujani Langit dengan Puing-Puing
Ledakan terjadi sekitar pukul 23.00 saat Starship berada di landasan uji menjelang uji terbang ke-10. SpaceX menyebut insiden itu sebagai “anomali besar”, namun memastikan bahwa seluruh personel dalam kondisi aman.
“Data awal menunjukkan bahwa nitrogen COPV (Composite Overwrapped Pressure Vessel) di ruang muatan gagal menahan tekanan yang seharusnya,” tulis Elon Musk di platform media sosial X miliknya.
“Jika investigasi lanjutan mengonfirmasi hal ini, maka ini adalah kegagalan pertama untuk desain tersebut,” tambahnya.
Rekaman video menunjukkan dua ledakan berturut-turut yang menerangi langit malam dan menyebarkan puing-puing ke segala arah.
Roket setinggi 122 meter (400 kaki) ini merupakan bagian inti dari ambisi Musk untuk mengirim manusia ke Planet Merah.
Baca Juga: Roket Starship SpaceX Meledak di Luar Angkasa, Serpihan Jatuh di Karibia
Namun, sepanjang tahun ini, proyek ambisius ini terus dihadang berbagai kegagalan. Pada akhir Mei lalu, Starship mengalami kehilangan kendali di tengah penerbangan dan gagal mencapai sejumlah tujuan pengujian penting.
Ledakan sebelumnya juga terjadi dua bulan sebelumnya, tak lama setelah roket mengudara dari Texas.
Insiden tersebut bahkan memicu penutupan wilayah udara Florida oleh Federal Aviation Administration (FAA) karena puing-puing yang melintas di langit Florida Selatan dan Bahama.
Rekaman dari siaran langsung SpaceX menunjukkan Starship berputar tak terkendali sebelum akhirnya meledak.
Musk saat itu menyebut insiden tersebut sebagai “kemunduran kecil.” FAA kemudian menyelesaikan investigasi atas insiden tersebut, dan menyimpulkan bahwa penyebab utama adalah kegagalan perangkat keras pada salah satu mesin.
Baca Juga: Sembilan Negara Uni Eropa Desak Penghentian Perdagangan dengan Permukiman Israel
SpaceX telah mengidentifikasi delapan tindakan korektif, yang sudah diverifikasi dan diterapkan sebelum uji coba terbaru bulan Mei.
Namun, musibah kembali terjadi. Bahkan di awal tahun ini, Starship juga sempat hancur di luar angkasa, dan puing-puingnya menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah mobil di Kepulauan Turks and Caicos.
Hingga saat ini, SpaceX belum memberikan tanggapan resmi lebih lanjut mengenai ledakan terbaru tersebut.