Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, dikabarkan sedang dalam tahap lanjutan untuk menghimpun US$15 miliar pendanaan ekuitas baru dengan valuasi sekitar US$230 miliar, menurut laporan The Wall Street Journal pada Selasa.
Dalam pertemuan dengan para investor pada Selasa malam, pengelola kekayaan Musk, Jared Birchall, memaparkan ketentuan pendanaan tersebut. Namun, laporan itu menyebut masih belum jelas apakah valuasi yang disampaikan Birchall merupakan pre-money atau post-money.
Reuters menyatakan belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Birchall belum dapat dihubungi, sementara pihak xAI memberikan respons otomatis bertuliskan “Legacy Media Lies” saat dimintai komentar.
Valuasi xAI Melonjak Tajam
Jika angka valuasi tersebut akurat, ini berarti valuasi xAI melonjak lebih dari dua kali lipat dari US$113 miliar, angka yang diungkap saat perusahaan itu bergabung dengan platform media sosial Musk, X, pada Maret lalu.
Pekan lalu, Musk membantah laporan CNBC yang menyebut xAI tengah menggalang US$15 miliar dalam putaran pendanaan Seri E dengan valuasi US$200 miliar.
xAI memang tengah memperluas kapasitas data center untuk melatih model AI yang lebih canggih dalam upayanya mengejar ketertinggalan dari OpenAI (ChatGPT) dan Anthropic (Claude).
Didirikan pada Juli 2023 sebagai penantang OpenAI, xAI juga berinvestasi besar dalam infrastruktur, termasuk pembelian properti di Memphis, Tennessee, untuk pembangunan superkomputer Colossus.
Tesla Berpotensi Berperan dalam Pendanaan xAI
Musk sebelumnya sempat mengemukakan kemungkinan Tesla ikut mendukung xAI. Pada awal bulan ini, pemegang saham Tesla bahkan menyetujui investasi ke startup tersebut, meskipun ada sejumlah besar suara yang abstain.
Terlepas dari peringatan mengenai potensi gelembung AI akibat valuasi yang terus meroket dan belanja modal agresif, minat investor terhadap perusahaan AI tetap kuat.
xAI menjadi salah satu pemain yang paling agresif dalam ekspansi infrastruktur dan skala model AI, menyusul kompetisi ketat di antara perusahaan-perusahaan besar di sektor ini.













