kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stimulus Jepang rentan gagal intervensi yen


Senin, 18 Oktober 2010 / 07:34 WIB
Stimulus Jepang rentan gagal intervensi yen
ILUSTRASI. Baja Jepang


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Jepang bisa dikatakan sukses dalam membangun perekonomian dunia. Lihat saja. Hampir seluruh barang yang dibutuhkan dunia tersedia dari Negeri Sakura ini, mulai dari barang-barang elektronik hingga mobil. Tak heran jika sejumlah negara menginginkan mata uangnya menguat, Jepang berupaya keras untuk menekan laju penguatan yen.

Yen sudah menguat sebesar 83% terhadap sejumlah mata uang dunia terhitung sejak awal perdagangan tahun 1986. Angka tersebut sudah termasuk 12% penguatan di 2010. Tidak seperti AS dan 16 negara Eropa lainnya, Jeang tidak tergantung dari modal asing untuk membiayai defisit anggarannya.

Hasilnya, banyak uang yang mengalir ke Jepang dari sejumlah trader yang cemas akan pembiayaan utang negara seiring dengan melambatnya pertumbuhan. Banyak yang bertaruh, yen akan terus menguat ke level tertinggi tahun ini, meski Bank of Japan menjual 2 tiliun yen atau US$ 25 miliar bulan lalu dalam melakukan intervensi untuk pertama kalinya sejak 2004. Padahal, bank sentral dan kementrian keuangan bilang, Jepang harus melemahkan mata uangnya untuk meningkatkan ekspor.

"Setiap upaya untuk melemahkan yen akan sangat rentan. Intervensi, ketika berperang melawan fundamental mata uang, sangat rentan gagal," jelas Richard Franulovich, senior foreign exchange strategist Westpac Banking Corp di New York.

Jepang sudah keluar masuk jurang resesi sejak awal 1990, ketika pasar real estate-nya kolaps. 11 ekonom yang disurvey Bloomberg memprediksi, pertumbuhan ekonomi Jepang tahun depan bakal melambat menjadi 1,4% dari 3,05% di 2010.





TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×