Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Menghasilkan satu juta dolar dari portofolio investasi terdengar seperti mimpi yang sulit terwujud. Namun, dengan strategi yang tepat, mimpi tersebut bukan hal yang mustahil. Untuk mencapainya, tentu Anda membutuhkan saran dari pakar.
Salah satu tokoh investasi paling dihormati yang bisa Anda jadikan panutan adalah Warren Buffett.
Melansir dari Nasdaq, nasihat utamanya kepada para investor, khususnya dalam merencanakan pensiun, adalah memilih reksa dana indeks pasar luas berbiaya rendah dan menerapkan strategi jangka panjang. Prinsip ini tercermin dalam strategi portofolio yang dikenal sebagai “2-Fund Portfolio”.
Baca Juga: Promo BRT Trans Jateng Mulai Bulan Juli 2025, Bayar Cuma Rp 1.000 dengan QRIS
Apa Itu Portofolio 2-Fund?
Investasi bisa terasa rumit, tetapi Buffett menyarankan pendekatan yang sederhana. Berikut poin-poin utama dari strategi portofolio 2-Fund miliknya:
Portofolio 2-Fund Buffett merekomendasikan alokasi aset 90:10 antara dana indeks S&P 500 dan obligasi pemerintah Amerika Serikat jangka pendek.
Dalam suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway, Buffett mengungkapkan bahwa ia menginstruksikan wali amanat yang mengelola dana untuk istrinya agar menginvestasikan 10% pada obligasi pemerintah jangka pendek dan 90% pada dana indeks S&P 500 berbiaya rendah, seperti yang ditawarkan oleh Vanguard.
Strategi ini kerap disebut sebagai lazy portfolio karena strukturnya yang sederhana serta tidak memerlukan banyak riset maupun perawatan berkala.
Meski tampak sederhana, portofolio ini tetap memberikan diversifikasi dasar antara kelas aset saham dan obligasi. Misalnya, investor dapat memilih dana indeks pasar saham total dan dana indeks pasar obligasi total, yang umumnya memiliki rasio biaya rendah.
Mengapa Mencoba Strategi 2-Fund?
Strategi portofolio 2-Fund berakar dari prinsip yang diperkenalkan oleh John Bogle, pendiri Vanguard dan tokoh penting di balik gerakan investasi indeks berbiaya rendah.
Bogle pernah mengatakan, “Investasi tidak sesulit kelihatannya. Keberhasilan investasi berasal dari melakukan beberapa hal dengan benar dan menghindari kesalahan besar.”
Pendekatan Buffett sejalan dengan filosofi ini—menekankan kesederhanaan dan kesuksesan jangka panjang. Komponen utamanya meliputi:
Dana Indeks S&P 500: Menyediakan eksposur ke 500 perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat, mencakup berbagai sektor dan berpotensi memberikan pertumbuhan tinggi.
Obligasi Pemerintah Jangka Pendek: Berfungsi sebagai penyangga kas yang memberikan kestabilan dan mengurangi volatilitas portofolio saat terjadi gejolak ekonomi atau koreksi pasar.
Meski sederhana, strategi ini mendapat kritik karena terlalu terfokus pada saham besar di AS dan kurangnya diversifikasi ke kelas aset lain seperti saham internasional atau real estate investment trust (REIT). Beberapa pihak menilai hal ini dapat meningkatkan risiko dan mengurangi daya sebar investasi.
Tonton: Tawa Lebar Prabowo Usai Deal dengan Donald Trump soal Tarif Impor
Bagaimana Performa Portofolionya?
Sebuah studi back-test menunjukkan bahwa portofolio 2-Fund memiliki tingkat kegagalan rendah, yakni hanya 2,3% dalam jangka waktu pensiun 30 tahun menggunakan aturan penarikan 4%.
Kehadiran obligasi pemerintah jangka pendek mampu menurunkan volatilitas portofolio tanpa banyak memengaruhi tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (compound annual growth rate).
Investor bisa dengan mudah menerapkan strategi ini melalui penyedia aset seperti Vanguard, BlackRock, Schwab, atau Fidelity. Sebagai contoh, untuk bagian ekuitas dapat digunakan Vanguard 500 Index Investor (VFINX) atau Vanguard S&P 500 ETF (VOO), sedangkan untuk obligasi dapat menggunakan Vanguard Short-Term Treasury Index Fund (VSBIX) atau Vanguard Short-Term Treasury ETF (VGSH).
Strategi portofolio 2-Fund ala Warren Buffett menawarkan pendekatan investasi pensiun yang sederhana namun efektif. Strategi ini mudah diterapkan, berbiaya rendah, serta mampu menangkap sebagian besar imbal hasil indeks S&P 500 dengan volatilitas yang sedikit lebih rendah.
Meskipun memiliki keterbatasan dalam diversifikasi, strategi ini tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang menginginkan pendekatan investasi yang simpel.
Jika menginginkan diversifikasi lebih lanjut, Anda bisa mempertimbangkan alokasi 60% untuk saham total dan 40% untuk obligasi total sebagai alternatif.