Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi banyak pelamar, wawancara kerja seringkali menimbulkan stres.
Selain harus memberikan kesan pertama yang baik, mereka juga perlu siap menghadapi berbagai pertanyaan yang tak terduga.
Beberapa perusahaan bahkan menerapkan metode tertentu untuk menguji sikap dan karakter pelamar secara halus, salah satunya adalah “tes cangkir kopi.”
Apa Itu Tes Cangkir Kopi?
Mengutip unilad.com, tes cangkir kopi merupakan taktik wawancara yang diperkenalkan oleh Trent Innes, mantan direktur pelaksana platform akuntansi Xero, yang kini menjabat sebagai Chief Growth Officer di SiteMinder.
Baca Juga: Pria India Ini Berhasil Raih Pekerjaan Impiannya di Tesla Setelah Kirim 300 Lamaran
Dalam wawancaranya di podcast The Ventures, Innes menjelaskan bahwa ia selalu mengajak kandidat untuk berjalan ke dapur kantor dan memberikan mereka minuman, biasanya dalam bentuk secangkir kopi.
Setelah kembali ke ruang wawancara dan selesai berdiskusi, Innes memperhatikan apakah pelamar tersebut secara sukarela mengembalikan cangkir kosongnya ke dapur atau meninggalkannya di ruang wawancara.
Menurut Innes, sikap ini adalah hal penting yang ia perhatikan, karena secara langsung menunjukkan karakter dasar pelamar.
Mengapa Mengembalikan Cangkir Penting?
Bagi Innes, sikap untuk “mengembalikan cangkir” melambangkan rasa tanggung jawab, kesediaan untuk melakukan hal-hal kecil, dan tingkat kesadaran akan kebersihan serta keteraturan di lingkungan kerja.
Baca Juga: Gen Z Banyak yang Dipecat dari Pekerjaan, Ini 3 Penyebab Utamanya
Ia percaya bahwa meskipun keterampilan dan pengalaman dapat dikembangkan, sikap yang baik adalah landasan penting dalam menciptakan budaya kerja yang positif.
Dengan melakukan hal kecil seperti membawa kembali cangkir ke dapur, pelamar menunjukkan bahwa mereka menghargai kebersihan dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan kantor.
Kesesuaian dengan Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan menjadi aspek yang semakin diperhatikan oleh perusahaan modern. Innes menekankan bahwa lingkungan di Xero dan SiteMinder mengutamakan tanggung jawab kolektif dalam menjaga kerapian kantor.
Melalui tes ini, Innes ingin memastikan bahwa kandidat dapat menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang mengedepankan kolaborasi dan kontribusi, bahkan dalam hal-hal kecil seperti membersihkan cangkir sendiri.
“Kebiasaan untuk mengembalikan cangkir ke dapur adalah bagian dari budaya wash your coffee cup, yaitu kesadaran untuk menjaga lingkungan kerja tetap bersih dan tertata,” ujar Innes.
Baca Juga: Ini Perbandingan UU Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja Menurut Putusan MK
Sikap Lebih Penting daripada Keterampilan
Menurut Innes, banyak hal teknis bisa dipelajari seiring waktu, tetapi sikap baik harus sudah dimiliki sejak awal.
Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari pelamar yang tidak hanya memiliki kemampuan dan pengalaman, tetapi juga kesadaran etis serta tanggung jawab.
Pelamar yang menunjukkan sikap inisiatif dalam hal-hal sederhana, seperti mengembalikan cangkir ke dapur, dinilai lebih cocok dengan budaya perusahaan yang menerapkan konsep “wash your coffee cup.”
Tes cangkir kopi ini mengingatkan kita bahwa terkadang, hal-hal kecil yang tidak terucap dalam wawancara justru bisa menjadi penentu apakah kita layak untuk posisi tersebut atau tidak.