Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Langkah-langkahnya mudah dijelaskan tetapi sulit diimplementasikan, namun mereka telah sangat berhasil menerapkannya berulang-ulang," kata Matthew Moore, seorang pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berpusat di Hanoi, AS, dan telah berhubungan dengan pemerintah Vietnam terkait wabah sejak awal Januari. Dia menambahkan bahwa CDC memiliki "kepercayaan besar" pada tanggapan pemerintah Vietnam terhadap krisis.
Tak hanya itu, Vietnam juga menambah jumlah laboratorium yang dapat menguji COVID-19, dari tiga pada awal wabah pada Januari, menjadi 112 pada April.
Menurut data kementerian kesehatan, pada hari Rabu, 213.743 tes telah dilakukan di Vietnam, yang 270 di antaranya positif.
Baca Juga: Sukses redam penyebaran virus corona, akhirnya Vietnam longgarkan karantina massal
Rasio 791 tes untuk setiap kasus yang dikonfirmasi sejauh ini adalah yang tertinggi di dunia, menurut data dari kementerian kesehatan yang disusun oleh Reuters. Tertinggi berikutnya adalah Taiwan, yang telah melakukan 140 tes untuk setiap kasus.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keakuratan data pengujian pemerintah. Pemerintah Vietnam tidak menjawab pertanyaan tentang data dan sejauh mana kesadaran masyarakatnya terkait virus. Kedua pejabat yang memimpin upaya negara melawan virus tidak bersedia untuk diwawancara.
Baca Juga: Vietnam & Malaysia sudah turunkan harga BBM, siapa paling murah?
Kidong Park, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Vietnam juga tidak menanggapi permintaan komentar atas keakuratan data Vietnam.
Namun, menurut para ahli, Vietnam telah dibantu dengan kombinasi kepemimpinan otoriter dan ekonomi pasar terbuka, dan populasi dengan memori epidemi sebelumnya yang siap bekerja sama.