Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Lockdown akibat virus corona di seluruh dunia disebut tidak boleh sepenuhnya dicabut sampai vaksin untuk penyakit ini ditemukan. Hal ini berdasarkan sebuah studi baru berdasarkan wabah corona di China yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Dilansir CNN, pembatasan kejam China pada kehidupan sehari-hari tampaknya telah menghentikan gelombang pertama Covid-19 di sebagian besar negara itu.
Baca Juga: Dirjen WHO digoyang lagi, senator AS minta Dr Tedros bersaksi soal penanganan corona
Tetapi para peneliti menggunakan pemodelan matematika untuk menunjukkan bahwa tindakan pengangkatan dini dapat mengakibatkan gelombang kedua muncul.
Pihak berwenang China mengakhiri 76 hari penguncian Wuhan di provinsi Hubei pada hari Rabu, ketika kota di pusat episentrum krisis coronavirus muncul dari wabah mematikan yang kini berkecamuk di seluruh dunia.
Namun, beberapa pembatasan akan tetap diberlakukan. "Sementara langkah-langkah kontrol ini tampaknya telah mengurangi jumlah infeksi ke tingkat yang sangat rendah, tanpa kekebalan terhadap Covid-19, kasus-kasus dapat dengan mudah muncul kembali," kata Profesor Joseph T Wu dari Universitas Hong Kong, yang ikut memimpin penelitian tersebut.
Baca Juga: Kasus corona di Malaysia terus meningkat, masa lockdown akan diperpanjang
"Terutama mengingat meningkatnya risiko kasus impor dari luar negeri karena Covid-19 terus menyebar secara global," katanya.