Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BAKU. Perancang drone tempur Bayraktar TB2, Selcuk Bayraktar, percaya bahwa seluruh dunia akan segera menjadi pembeli drone tempur rancangannya. Drone jenis ini terbukti efektif digunakan Ukraina untuk menghancurkan sistem artileri dan kendaraan lapis baja Rusia.
Selcuk yang juga merupakan adik CEO Baykar Defense, Haluk Bayraktar, mengatakan bahwa drone asli Turki tersebut telah menunjukkan bagaimana teknologi merevolusi peperangan modern.
Kepada Reuters, Selcuk menyebut drone TB2 bahkan telah berhasil mengatasi sistem anti-pesawat paling canggih. Berkat beragam keunggulannya itu, ia memprediksi bahwa seluruh dunia akan menjadi pelanggan untuk drone tersebut.
Baca Juga: Penggalangan Dana Sukses, Lithuania akan Belikan Drone Bayraktar untuk Ukraina
"Bayraktar TB2 melakukan apa yang seharusnya dilakukan, mengalahkan beberapa sistem anti-pesawat paling canggih dan sistem artileri dan kendaraan lapis baja canggih. Seluruh dunia adalah pelanggan," ungkap Selcuk.
Sebelum ini Presiden Turki Tayyip Erdogan juga mengatakan ada permintaan internasional sangat besar untuk TB2 dan drone Akinci yang merupakan model baru.
Terkait tingginya permintaan tersebut, Selcuk menyebut perusahaannya kini sanggup memproduksi 200 drone TB2 dalam setahun.
Drone Bayraktar TB2 memiliki lebar sayap 12 meter dan dapat terbang hingga 25.000 kaki. Setelah mencapai ketinggian tersebut, drone akan menukik untuk menghancurkan tank dan artileri dengan bom penusuk lapis baja berpemandu laser.
Mampu mempersulit Rusia
Selama perang di Ukraina, drone ini telah berhasil melemahkan superioritas militer Rusia yang luar biasa.
Drone Bayraktar bahkan telah mendapat perhatian dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kementerian Pertahanan Rusia sejak invasi mereka dimulai pada 24 Februari lalu. Reuters mencatat bahwa pihak Rusia telah menyebut nama Bayraktar TB2 sebanyak 45 kali di depan publik.
Baca Juga: Rusia Gunakan Senjata Laser Generasi Baru di Ukraina, Bisa Membakar Drone
Selcuk dengan bangga menjelaskan bahwa drone rancangannya telah berhasil menunjukkan performa luar biasa di berbagai medan tempur, mulai dari Suriah, Irak, Libya, Nagorno-Karabakh, hingga Ukraina saat ini.
Dua minggu lalu, Rusia menggembar-gemborkan senjata laser generasi baru dan sistem seluler yang dianggap dapat membutakan satelit yang mengorbit dan menghancurkan drone.
Namun, Selcuk sangat percaya diri bahwa teknologi semacam itu tidak akan efektif menghadapi TB2.
Saat ini Baykar Defense dikatakan sedang mengerjakan TB3, drone tempur baru yang memiliki sayap yang dapat dilipat dan dapat lepas landas atau mendarat di kapal induk dengan landasan pacu pendek. Sejalan dengan itu, perusahaan juga sedang mempersiapkan pesawat tempur tak berawak yang disebut MUIS atau Kizilelma.
"Insya Allah penerbangan pertama Kizilelma tahun depan, dan TB3 akhir tahun ini atau awal tahun depan," ungkap Selcuk.