kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses IPO, Robinhood dapat dana segar hingga US$ 2,1 miliar


Kamis, 29 Juli 2021 / 16:36 WIB
Sukses IPO, Robinhood dapat dana segar hingga US$ 2,1 miliar
ILUSTRASI. IPO Robinhood


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) yang dilakukan Robinhood Markets Inc sukses besar. Pemilik aplikasi perdagangan yang berkembang pesat berkat popularitas dari saham meme seperti GameStop ini telah mengumpulkan dana segar mencapai US$ 2,1 miliar dari aksi korporasinya itu. 

Dilansir dari Reuters, perusahaan berusaha memanfaatkan ketertarikan investor ritel terhadap mata uang kripto dan saham meme dengan memberikan 20%-35% dari saham IPO untuk investor ritel. 

Dalam IPO kali ini, Robinhood menawarkan 55 juta saham dengan harga US$ 38 per saham. Harga IPO Robinhood tersebut berada di batas bawah dari kisaran harga yang sebelumnya diberikan yakni US$ 38 hingga US$ 42 per saham.

Walau menetapkan harga di kisaran bawah, IPO Robinhood tetap dinantikan pasar. Karena ini menjadikannya salah satu perusahaan AS paling berharga yang telah go public tahun ini. 

Dengan IPO ini, maka valuasi Robinhood pun melesat menjadi US$ 31,8 miliar. Nilai ini lebih besar dari saingannya seperti Charles Schwab Corp. 

Baca Juga: Robinhood berencana luncurkan rekening dana pensiun

Di sisi lain, banyaknya porsi investor ritel pada IPO Robinhood juga menimbulkan kekhawatiran. Beberapa investor tetap menjaga jarak, dengan alasan kekhawatiran atas valuasi yang tinggi, risiko regulator menindak bisnis Robinhood, dan bahkan kemarahan yang tersisa dengan pengenaan pembatasan perdagangan perusahaan ketika hiruk-pikuk perdagangan saham mem berkobar di akhir Januari lalu.

Sebelumnya, Robinhood memang membuat marah beberapa investor dan anggota parlemen AS pada awal tahun ini. Hal itu terjadi saat perusahaan membatasi perdagangan di beberapa saham populer menyusul kenaikan 10 kali lipat dalam persyaratan deposit di clearinghouse-nya. Ini telah menjadi pusat dari banyak penyelidikan peraturan.

Perusahaan mengungkapkan, bahwa mereka telah menerima pertanyaan dari regulator AS yang melihat apakah karyawannya memperdagangkan saham GameStop dan AMC Entertainment Holdings, Inc sebelum pembatasan perdagangan ditempatkan pada akhir Januari.

Pada bulan Juni, Robinhood setuju untuk membayar hampir US$ 70 juta untuk menyelesaikan penyelidikan yang dilakukan regulator Wall Street sendiri, Otoritas Pengatur Industri Keuangan, untuk kegagalan "sistemik", termasuk pemadaman sistem, memberikan informasi "salah atau menyesatkan", dan kontrol perdagangan opsi yang lemah.

Selanjutnya: Robinhood incar nilai valuasi hingga US$ 35 miliar saat gelar IPO




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×