Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi
Tak seperti miliarder yang menaruh minat sebagai kolektor benda seni, Steven Rales justru tertarik mencicip gurihnya bisnis perfilman. Steven mendirikan rumah produksi film Indian Paintbrush sejak 2006. Namanya sebagai pebisnis film baru mencuat ketika film buatannya, The Grand Budapest Hotel meraih sukses di ajang penghargaan Oscar dan sukses secara komersial. Hingga saat ini, rumah produksi Steven telah melahirkan lebih dari 17 film di Hollywood.
Tak banyak miliarder yang memiliki ketertarikan terhadap dunia film. Layar lebar justru menjadi magnet tersendiri bagi Steven Rales.
Tak banyak yang mengetahui bahwa miliarder dengan harta US$ 4,7 miliar ini mendirikan perusahaan produksi film bernama Indian Paintbrush. Publik baru menyadari bahwa Steven berbisnis layar lebar melalui ketenaran sederet film.
Salah satu film produksi Indian Paintbrush yang paling tersohor adalah The Grand Budapest Hotel. Film ini sukses secara komersial dan meraih penghargaan.
Film The Grand Budapest Hotel dipasarkan pada Maret 2014. Film bergenre komedi ini hanya memakan biaya produksi US$ 25 juta. Tak disangka, film yang dibintangi Ralph Fiennes dan Jude Law ini berhasil meraup pendapatan US$ 175 juta.
The Grand Budapest Hotel juga menyabet sejumlah penghargaan bergengsi. Di sepanjang tahun 2014, film ini menjadi nominasi di ratusan penghargaan dan memenangkan sekitar 50 penghargaan. Di perhelatan Academy Awards, The Grand Budapest Hotel memboyong pulang empat piala, termasuk sebagai film dengan original screenplay terbaik.
Nama harum The Grand Budapest Hotel yang akhirnya membuat publik mengetahui Steven. Sebab, miliarder yang enggan berbicara dengan media dan acara publik ini tampil di panggung Oscar.
Sedikit kilas balik, Wes Anderson selaku sutradara film The Grand Budapest Hotel menyebutkan nama Steven di atas panggung. Anderson meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik di ajang Golden Globe.
Saat itu, tak banyak orang yang mengenal sosok Steven. Belakangan, barulah publik menyadari bahwa dia adalah miliarder pemilik konglomerasi perusahaan manufaktur Danaher Corporation.
Sejatinya, Steven mendirikan Indian Paintbursh pada 2006. Rumah produksi film ini berbasis di Santa Monica. Melalui Indian Paintbursh, Steven ingin melahirkan film yang berkualitas sekaligus sukses secara komersil.
Sejak berdiri, Indian Paintbursh sudah memproduksi dan membiayai lebih dari 17 film. Meski namanya sempat populer di kalangan industri film Hollywood, Steven tetap mempertahankan sikapnya yang low profile dan tertutup media.
Meski jarang berbicara kepada media, miliarder berusia 65 tahun ini rajin menghadiri berbagai acara film. Di antaranya pembukaan film The Darjeeling Limited di Festival Film New York.
Selain The Grand Budapest Hotel, sejumlah film produksi Steven di antaranya November Criminals (2016), Me and Earl and the Dying Girl (2015).
Agar sukses secara komersial, Steven merekrut Mark Roybal sebagai orang nomor satu alias Presiden Indian Paintbursh. Mark bukan orang baru di panggung Hollywood. Dia pernah bekerja untuk Scott Rudin selama 14 tahun dan pernah meraih gelar sebagai produser terbaik versi Oscar.
Roybal mendapatkan mandat dari Steven untuk menjadikan Indian Paintbursh sebagai rumah produksi film yang mampu bersaing dengan rumah produksi besar. Salah satu resep Steven di bisnis film adalah bekerja sama dengan sejumlah studio film lain untuk membagi risiko pendanaan.
Meski mencicip gurihnya bisnis film, perusahaan manufaktur masih menjadi mesin pencetak uang bagi Steven. Dia berada pada urutan nomor 154 orang kaya di Amerika Serikat (AS) lewat perusahaan holding Danaher.
Di usia tua, Steven masih agresif. Dia tak takut untuk menggarap bisnis baru. Bisnis paling buncit yang tengah digarap Steven adalah bioteknologi lewat akuisisi Pall Carp pada 2015 senilai US$ 13,8 miliar.
(Selesai)