kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Suku Bunga Inggris Naik Jadi 5%, Krisis Hipotek Akan Semakin Berkepanjangan


Jumat, 23 Juni 2023 / 11:25 WIB
Suku Bunga Inggris Naik Jadi 5%, Krisis Hipotek Akan Semakin Berkepanjangan
ILUSTRASI. Keputusan bank sentral Inggris, Bank of England (BOE) menaikkan suku bunga dasar sebesar 50 bps menjadi 5% akan membuat krisis hipotek makin panjang.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Keputusan bank sentral Inggris, Bank of England  (BOE) menaikkan suku bunga dasar sebesar 50 bps menjadi 5% mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, krisis hipotek bisa terdampak lebih dalam karena kenaikan suku bunga tersebut.

Kenaikan bunga tersebut bahkan dua kali lebih besar dari perkiraan. Kebijakan tersebut  menguatkan prediksi pasar bahwa Bank of England akan menaikkan biaya pinjaman hingga 6%.

Mengutip The Telegraph, Jumat (23/6), ekonom memperingatkan kenaikan suku bunga ini bisa mendorong banyak orang ke dalam kebangkrutan. National Institute of Economic and Social Research (NIESR) menilai rumah tangga yang harus melakukan remortgage menghadapi tagihan mereka yang naik hampir 50%.

Pembayaran bulanan dengan tarif tetap rata-rata akan meningkat dari £ 700 menjadi £ 1.000 untuk dua juta keluarga ketika kesepakatan mereka berakhir.  Sementara itu, pemegang hipotek dengan tarif variabel rata-rata akan mengalami kenaikan biaya dari £ 450 menjadi £ 700.

"Kenaikan suku bunga menjadi 5% akan mendorong jutaan rumah tangga dengan hipotek menuju jurang kebangkrutan," ujar Max Mosley dari NIESR.

Baca Juga: Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga di Tengah Kenaikan Suku Bunga Inggris dan Eropa

Mosley mengingatkan, guncangan suku bunga yang menunggu rumah tangga di tengah melonjaknya biaya pinjaman akan lebih besar daripada yang akan diperhitungkan bank.

Regulasi hingga saat ini mengharuskan bank untuk memastikan bahwa peminjam baru dapat bertahan dari kenaikan tiga poin persentase dalam suku bunga hipotek mereka.

Namun banyak rumah tangga yang mengambil pinjaman rumah dengan suku bunga hanya satu hingga dua persen kini menghadapi lonjakan sebanyak empat poin persentase.

“Tidak ada bank yang mengharapkan rumah tangga untuk menahan guncangan sebesar ini, jadi Pemerintah juga tidak seharusnya,” ujar Mosley.

Di sisi lain, Kanselir Jeremy Hunt besok akan bertemu dengan  pimoinan bank setelah menolak panggilan untuk memberikan bantuan keuangan kepada rumah tangga yang berjuang untuk menahan kenaikan suku bunga .

Ia diharapkan mendesak bank untuk bekerja dengan mementingkan konsumen untuk memberikan dukungan yang disesuaikan setelah percakapan serupa Desember lalu.

Suku bunga rata-rata hipotek tetap dua tahun naik menjadi 6,19% pada Kamis pagi, sementara kesepakatan tetap lima tahun mencapai 5,82%

Angka-angka ini diperkirakan akan terus meningkat karena bank membawa kembali produk ke pasar dengan harga yang lebih tinggi setelah banyak yang terburu-buru menarik kesepakatan selama seminggu terakhir.

Baca Juga: Wall Street Menguat Meski Powell Tetap Memberi Sinyal Hawkish



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×