kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SVB Runtuh, Ini Perusahaan Teknologi Asia yang Punya Simpanan di Bank Tersebut


Senin, 13 Maret 2023 / 13:37 WIB
SVB Runtuh, Ini Perusahaan Teknologi Asia yang Punya Simpanan di Bank Tersebut
ILUSTRASI. Logo SVB (Silicon Valley Bank) dan grafik stok yang menurun terlihat pada ilustrasi yang diambil pada 10 Maret 2023 ini. SVB runtuh, ini perusahaan teknologi Asia yang memiliki simpanan di bank tersebut.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Beberapa perusahaan teknologi di Asia mulai mengungkapkan bahwa memiliki simpanan tunai pada Silicon Valley Bank (SVB) yang kini sedang bermasalah. 

Meski demikian, beberapa perusahaan teknologi ini menekankan bahwa jumlah simpanan yang terjebak dalam SVB ini tidak begitu berdampak terhadap operasional mereka.

Memang, SVB dikenal memiliki ikatan yang kuat dengan sektor teknologi karena banyak memberikan pinjaman terhadap startup. 

Paling tidak selusin di Hong Kong, terutama yang terlibat dalam bioteknologi, mendaftarkan SVB sebagai bankir mereka dalam pengajuan pembelian, menurut investor dan pendiri Webb-site.com David Webb.

Baca Juga: JP Morgan dan PNC Tertarik Akuisisi SVB Financial Group, Tak Termasuk Unit Perbankan

Hal itu menempatkan ratusan juta dolar dalam risiko bagi perusahaan-perusahaan kecil ini, yang banyak di antaranya masih dalam tahap awal operasi dan tidak menguntungkan.

Perusahaan bioteknologi asal Hong Kong yang dananya disimpan di SVB, antara lain Brii Biosciences Ltd, Broncus Holding Corp, BeiGene Ltd, dan Zai Lab Ltd.

Broncus Holding mengungkapkan bahwa sekitar US$ 11,8 juta, atau sekitar 6,5% dari kas dan setara kasnya, disimpan di SVB per 10 Maret.

Sementara itu, Zai Lab yang merupakan pengembang perawatan kanker memiliki paparan 2,3% "tidak material" terhadap SVB dari total kas dan setara kas sebesar US$ 1.008,5 juta per 31 Desember 2022.

SoftBank Group Corp Jepang juga dipandang sebagai salah satu perusahaan yang berpotensi paling rentan terkena krisis yang sedang berlangsung mengingat investasinya yang besar dalam teknologi.

Baca Juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Robert Kiyosaki Optimistis Harga Emas dan Perak Melesat




TERBARU

[X]
×