CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.141   -73,55   -1,02%
  • KOMPAS100 1.093   -10,03   -0,91%
  • LQ45 872   -3,51   -0,40%
  • ISSI 215   -3,49   -1,60%
  • IDX30 447   -1,05   -0,23%
  • IDXHIDIV20 540   0,91   0,17%
  • IDX80 125   -1,17   -0,92%
  • IDXV30 135   -0,50   -0,37%
  • IDXQ30 149   -0,06   -0,04%

Taipe: Perilaku China yang mengintimidasi untuk merebut Taiwan tanpa perlawanan


Selasa, 09 November 2021 / 13:19 WIB
Taipe: Perilaku China yang mengintimidasi untuk merebut Taiwan tanpa perlawanan
ILUSTRASI. Dua tentara Angkatan Laut berdiri di samping bendera Taiwan di atas fregat ROCS Wu Chang (PFG-1207) buatan Prancis, menjelang perayaan Hari Nasional, di Kaohsiung, Taiwan, 9 Oktober 2021. REUTERS/Ann Wang.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Angkatan bersenjata China mampu memblokade pelabuhan dan bandara utama Taiwan, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Selasa (9/11). 

Taiwan menawarkan penilaian terbaru tentang apa yang mereka gambarkan sebagai ancaman militer "kematian" yang ditimbulkan oleh tetangga raksasanya China.

China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan, termasuk berulang kali menerbangkan pesawat perang ke zona pertahanan udara pulau itu.

Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam sebuah laporan yang terbit setiap dua tahun, menyatakan, China telah meluncurkan apa yang Taipe sebut perang "zona abu-abu".

Pernyataan itu mengutip 554 "penyusupan" oleh pesawat militer China ke Barat Daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, antara September tahun lalu dan akhir Agustus tahun ini.

Baca Juga: China bangun maket kapal induk dan kapal perusak AS, sebagai target sasaran rudal?

Perdalam upaya perang asimetris

Pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bertujuan untuk menyelesaikan modernisasi pasukannya pada 2035.

"Untuk mendapatkan keunggulan dalam kemungkinan operasi melawan Taiwan dan kemampuan yang layak untuk menolak pasukan asing, yang merupakan tantangan besar bagi keamanan nasional kita," kata Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dikutip Reuters.

“Saat ini, PLA mampu melakukan blokade bersama terhadap pelabuhan, bandara, dan rute penerbangan keluar penting kami, untuk memutus jalur komunikasi udara dan laut kami, dan berdampak pada aliran pasokan militer dan sumber daya logistik kami,” ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Baca Juga: Biar siap hadapi China, Taiwan tambah intensitas latihan pasukan cadangan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×