kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Taiwan beritahu AS, China mau mengubahnya jadi Hong Kong berikutnya


Selasa, 11 Agustus 2020 / 11:05 WIB
Taiwan beritahu AS, China mau mengubahnya jadi Hong Kong berikutnya
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat (AS), Alex Azar, mengenakan masker saat menghadiri pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di kantor kepresidenan, di Taipei, Taiwan 10 Agustus 2020. Kantor Berita Pusat / Kolam via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

“Kami tahu ini bukan hanya tentang status Taiwan, tetapi tentang mempertahankan demokrasi dalam menghadapi agresi otoriter. Taiwan harus memenangkan pertempuran ini agar demokrasi menang," smbungnya.

Washington memutuskan hubungan resmi dengan Taipei pada 1979 untuk mendukung Beijing tetapi masih menjadi pemasok senjata terbesar Taiwan.

Pemerintahan Trump telah memperkuat dukungannya untuk pulau demokrasi sebagai prioritas karena hubungan dengan China memburuk atas berbagai masalah termasuk hak asasi manusia dan perdagangan.

Baca Juga: Militer China bersiap menghadapi pertempuran sengit dengan AS di Laut China Selatan

Azar berada di Taiwan untuk tidak hanya menawarkan dukungan pemerintah untuk demokrasi, tetapi juga untuk mempelajari perjuangannya yang sukses melawan pandemi virus corona. Taiwan mempertahankan angka infeksinya rendah berkat upaya pencegahan dini dan efektif.

Azar mengatakan dunia harus mengakui pencapaian kesehatan Taiwan, menyinggung pengecualian Taiwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena keberatan China, yang menganggap Taiwan hanyalah provinsi yang bandel.

“Apalagi saat terjadi pandemi, tapi setiap saat, organisasi internasional tidak boleh menjadi tempat bermain politik. Mereka harus menjadi tempat untuk dialog dan kerjasama yang konstruktif dan terbuka," tuturnya.

Baik China dan WHO mengatakan Taiwan telah diberikan bantuan yang dibutuhkan selama pandemi.



TERBARU

[X]
×