kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Taiwan Bunyikan Alarm Kencang Terait Ancaman Militer Baru dari China


Jumat, 27 September 2024 / 11:10 WIB
Taiwan Bunyikan Alarm Kencang Terait Ancaman Militer Baru dari China
ILUSTRASI. Taiwan membunyikan alarm tentang peningkatan aktivitas militer China terbaru di sekitar pulau itu dan latihan tembak langsung. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Serangan simulasi

Sumber keamanan yang mengetahui situasi tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena masalah tersebut sensitif, mengatakan kepada Reuters bahwa penerbangan hari Rabu adalah bagian dari latihan tahunan China.

Sumber tersebut menambahkan, Tentara Pembebasan Rakyat melakukan simulasi serangan di Selat Taiwan dan Laut China Selatan, yang dimaksudkan untuk mempraktikkan penolakan akses guna "menghentikan bantuan asing" jika terjadi konflik di kawasan tersebut.

Angkatan udara China juga mengadakan latihan untuk merebut "dominasi udara" di perairan lepas pantai barat daya Taiwan dan berlatih pengisian bahan bakar udara di sekitar Selat Bashi.

Minggu ini, China juga mengatakan telah berhasil melakukan peluncuran langka rudal balistik antarbenua ke Samudra Pasifik.

"China telah melakukan berbagai latihan militer di kawasan tersebut baru-baru ini, yang mengancam status quo perdamaian," kata kantor kepresidenan Taiwan.

Ketegangan di sekitar Taiwan telah menjadi sumber kekhawatiran yang terus-menerus bagi Amerika Serikat dan sekutunya, yang telah berlayar dengan kapal perang melalui Selat Taiwan untuk menegaskan hak kebebasan navigasi.

Baca Juga: Tiongkok Mendesak Kewaspadaan Terhadap Serangan Siber Taiwan

Kapal-kapal dari Selandia Baru dan Australia telah berlayar melalui Selat tersebut pada hari Rabu, kata Menteri Pertahanan Selandia Baru Judith Collins.

China terakhir kali menggelar latihan perang besar-besaran di sekitar Taiwan pada akhir Mei, tak lama setelah presiden baru, Lai Ching-te, menjabat. Beijing tak menyukainya dan menyebut Lai sebagai "separatis".

Lai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka dan telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Beijing tetapi ditolak.

Selanjutnya: 4 Mahasiswa President University Menang di Global Hackathon StartupCompetition Korea

Menarik Dibaca: Kisah Pemilik Fashion Lokal Gonegani Kembangkan Bisnis




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×