kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Taiwan Desak China Hentikan Aktivitas Militer yang Destruktif


Senin, 18 September 2023 / 09:48 WIB
Taiwan Desak China Hentikan Aktivitas Militer yang Destruktif
ILUSTRASI. Jet tempur J-20 dalam latihan militer gabungan China-Rusia ZAPAD/INTERACTION-2021 di Pangkalan Pelatihan Angkatan Darat PLA di Kota Qingtongxia di Daerah Otonomi Ningxia Hui, China. Latihan berlangsung 9 hingga 13 Agustus 2021. Taiwan Desak China Hentikan Aktivitas Militer yang Destruktif


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TAIPEI. Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Senin mendesak China  untuk menghentikan "tindakan sepihak dan merusak" menyusul laporan tentang peningkatan signifikan aktivitas militer China di sekitar pulau tersebut.

Mereka memperingatkan bahwa aksi seperti ini dapat meningkatkan ketegangan dengan cepat.

Tiongkok, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya meskipun dikelola secara demokratis, dalam beberapa tahun terakhir rutin melakukan latihan militer di sekitar pulau untuk menegaskan klaim kedaulatannya dan menekan Taipei.

Baca Juga: Perkuat Hubungan Militer, China & Thailand Menggelar Latihan Angkatan Laut Gabungan

Kementerian itu menyatakan bahwa sejak hari Minggu, mereka telah mendeteksi 103 pesawat militer Tiongkok di langit, suatu angka yang disebut sebagai "tertinggi dalam waktu dekat".

Data aktivitas Tiongkok dalam 24 jam terakhir menunjukkan jet tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang selama ini berfungsi sebagai batas tidak resmi antara kedua pihak, hingga Tiongkok mulai melintasinya secara rutin sejak setahun yang lalu.

Pesawat lainnya terbang ke arah selatan Taiwan melalui Selat Bashi, yang memisahkan pulau tersebut dari Filipina.

Kegiatan Tiongkok beberapa hari terakhir ini telah menimbulkan "tantangan serius" bagi keamanan di selat dan kawasan tersebut, menurut pernyataan kementerian. "Keamanan dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak di kawasan ini," ungkap kementerian.

Baca Juga: Wapres Taiwan Lakukan Perjalanan Sensitif ke AS, China Siap Gelar Latihan Militer




TERBARU

[X]
×