Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pada Selasa (19/6/2024), Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mereka telah "memahami" situasi di Selat Taiwan.
Pernyataan ini menanggapi munculnya gambar yang beredar secara online yang menunjukkan kapal selam nuklir China muncul ke permukaan di Selat Taiwan yang sensitif.
Melansir Reuters, selat sempit yang memisahkan Taiwan dari China sering menjadi sumber ketegangan. Taiwan melaporkan pesawat tempur dan kapal perang China beroperasi di sana setiap hari. Ini terjadi ketika Beijing berupaya untuk menegaskan klaim kedaulatannya terhadap pulau tersebut.
Media Taiwan mempublikasikan gambar kapal yang muncul ke permukaan, yang tampaknya merupakan kapal selam rudal balistik kelas Jin yang dilengkapi senjata nuklir.
Foto tersebut diambil oleh kapal nelayan Taiwan di selat saat fajar menyingsing pada hari Selasa, sekitar 200 km (125 mil) dari pantai barat Taiwan.
Ketika ditanya tentang kapal selam tersebut, Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan mereka telah “memahami” situasi intelijen, namun menolak mengatakan bagaimana mereka memantaunya atau memberikan rinciannya.
Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilancarkan Reuters.
Baca Juga: Xi Jinping Klaim AS ingin China Menyerang Taiwan, Ini Tanggapan Amerika
Kapal selam bertenaga nuklir dapat beroperasi di bawah air selama berbulan-bulan, dan misi rahasia kapal rudal balistik membuat kapal tersebut jarang muncul ke permukaan.
Sumber keamanan yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa kapal selam tersebut kemungkinan besar kembali ke pelabuhan asalnya di Qingdao dari Laut China Selatan.
Menurut sumber Reuters tersebut, kejadian hari Selasa tersebut kemungkinan terjadi karena mengalami malfungsi dan terpaksa muncul ke permukaan.
Sumber tersebut berbicara dengan syarat anonimitas mengingat sensitivitas situasi.
Pakar militer mengatakan perairan strategis di lepas pantai barat daya Taiwan, tempat Selat Taiwan yang sebagian besar dangkal, menyediakan lokasi penyergapan bagi kapal selam. Hal itu menjadikannya titik panas bagi militer termasuk China, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Kapal Selam Nuklir China Muncul di Selat Taiwan Taiwan Makin Waspada
Kapal selam rudal balistik tidak dirancang untuk menyerang kapal, tetapi untuk meluncurkan rudal balistik ke sasaran di darat.